Pixel Codejatimnow.com

Fraksi Gerindra Ajak BUMN Kolaborasi Entaskan Kemiskinan di Pinggiran Jatim

Editor : Sofyan Cahyono  Reporter : Ni'am Kurniawan
Ketua Fraksi Gerindra DPRD Jawa Timur (Jatim) Muhammad Fawait.(Foto: Gerindra Jatim)
Ketua Fraksi Gerindra DPRD Jawa Timur (Jatim) Muhammad Fawait.(Foto: Gerindra Jatim)

Surabaya - Ketua Fraksi Gerindra DPRD Jawa Timur (Jatim) Muhammad Fawait mengajak Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ikut berkontribusi mengentaskan kemiskinan di wilayah pinggiran. Sebab daerah di sekitar perkebunan itu selama ini menjadi salah satu kantong kemiskinan.

"BUMN juga punya tanggung jawab moral dalam usaha pengentasan kemiskinan di sekitar daerah perkebunan. Saya kira ini sesuai visi presiden, yakni membangun Indonesia dari pinggiran," ucap Fawaid, Rabu (15/6/2022).

Memang sedikit banyak BUMN telah mengucurkan beberapa bantuan melalui CSR. Namun hanya terkesan sporadis dan tak berkelanjutan. Sehingga terkesan seperti perusahaan swasta yang hanya berorientasi pada pengguguran tanggung jawab, bukan misi sosial yang bertujuan untuk kesejahteraan masyarakat.

"Saya ingin BUMN berpikir out of the box. Selama ini BUMN mengeksplorasi potensi kekayaan alam untuk kontribisi APBN. Tapi masyarakat di sekitar perkebunan justru hidup miskin. Ini khan sebuah paradoks," imbuh Bendahara DPD Gerindra Jatim itu.

Baca juga:
Sederet Nama yang Diusung Gerindra Jatim Maju di Pilkada Serentak 2024

Fawaid mengungkapkan, kebutuhan masyarakat di sekitar perkebunan adalah pemberdayaan usaha secara mandiri. Contohnya dengan menyewakan lahan tidur untuk bisa disewa dan digarap secara mandiri. Dengan perjanjian secara legal melalui koperasi atau lembaga lainnya.

Jadi dari keuntungan sewa melalui koperasi, perbantuan dari BUMN bisa sangat dirasakan oleh masyarakat. Terlebih jika keuntungan dari Kerja Sama Operasional (KSO) bisa diperbantukan untuk membangun fasilitas kesehatan (puskesmas/klinik), fasilitas pendidikan (sekolah) dan fasilitas ekonomi (pasar).

Baca juga:
Faktor Penentu Pilihan Gerindra di Pilkada Lamongan 2024

"Tiga kebutuhan mendasar dan utama masyarakat itu adalah fasilitas kesehatan, sekolah dan pasar. Itu semua bisa dipenuhi lewat KSO antara BUMN dengan masyarakat sekitar perkebunan. Selama ini KSO lebih banyak dilakukan dengan masyarakat luar, bahkan pekerjanya pun berasal dari luar area perkebunan, sehingga dampaknya tidak dirasakan masyarakat sekitar," tandas Fawaid.