Pixel Codejatimnow.com

DPRD Apresiasi Pemkot Surabaya Tebus Ijazah SMA Hingga Rp1,7 Miliar

Editor : Redaksi  Reporter : Advertorial
Wakil Ketua Komisi D DPRD Surabaya Ajeng Wira Wati.(Foto: Ni'am Kurniawan/jatimnow.com)
Wakil Ketua Komisi D DPRD Surabaya Ajeng Wira Wati.(Foto: Ni'am Kurniawan/jatimnow.com)

Surabaya - Wakil Ketua Komisi D DPRD Surabaya Ajeng Wira Wati memberikan apresiasi atas langkah Pemkot Surabaya yang menebus ijazah pelajar SMA hingga Rp1,7 miliar. Diketahui, penebusan itu dilakukan karena Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP) dari 729 pelajar SMA tertahan di sekolah karena belum terbayar.

"Dana itu yang kami tahu juga dari Baznas ASN. Kami juga berterima kasih kepada ASN. Di sini, kami dari Komisi D mendukung agar program itu continue dan biaya oleh stakeholder yang lain," ucap Ajeng, Kamis (16/6/2022).

Sebelumnya Komisi D juga telah mengesahkan beasiswa bagi pelajar-pelajar SMA dengan kategori MBR. Program beasiswa tersebut merupakan turunan dari visi misi Wali Kota Surabaya yang menaruh perhatian lebih terhadap dunia pendidikan.

"Istilahnya kami memastikan dana-dana pengembangan SDM harus ditingkatkan sesuai dengan visi misi Pak Eri ketika dilantik. Kami juga di komisi D mendukung, ke depannya bisa continue," jelas Politikus Partai Gerindra itu.

Baca juga:
Fraksi PDIP Lempar Pantun ke Eri-Armuji saat Sidang Paripurna DPRD Surabaya

Ia juga meminta agar bantuan dari Pemkot Surabaya bisa menyentuh seluruh siswa MBR mulai di tingkat SD, SMP, dan SMA yang tidak mampu melanjutkan sekolah sejak awal. Mulai memberikan seragam hingga alat tulis secara tepat sasaran.

"Seharusnya untuk biaya prasekolah itu juga harus di bantu. Dari warga MBR itu yang sekolahnya nonnegeri, biayanya ditanggung APBD kota Surabaya," katanya.

Baca juga:
Kuasa Hukum Anak DPRD Surabaya Bantah Ada Penganiayaan di Rumah Aspirasi

Ke depan, pihaknya berharap pola kolaborasi antara Dinas Pendidikan Jatim dengan pemerintah daerah bisa berjalan dengan masif dan berkelanjutan.

"Saya juga berharap ada program dari Dinas Pendidikan Jatim kurang lebih mengembangkan fasilitas anak-anak Surabaya atau bahkan Jawa Timur," tandasnya. (ADV)