Pixel Codejatimnow.com

Pria Lulusan Pondok Pesantren ini Ditangkap Karena Curi Motor

Tersangka bersama Humas Polrestabes Surabaya Kompol Lily Djafar
Tersangka bersama Humas Polrestabes Surabaya Kompol Lily Djafar

jatimnow.com - Jalan yang dipilih M Faisal ini benar-benar diluar dugaan. Bayangkan saja, pascalulus dari sebuah pondok pesantren di Surabaya, remaja 18 tahun itu malah hidup dijalanan sebagai pengamen.

Dunia mengamen membuatnya kalap, selain memasang tato disekujur tubuhnya, remaja asal Jalan Joyoboyo Timur Surabaya itu berbuat kriminal. Tercatat sudah 6 kali dia mencuri motor. Bagaimana kisahnya?

Jika dilihat, wajah Faisal memang sama sekali tak garang. Namun, tato yang menghiasi tubuhnya, seolah menyampaikan pesan bahwa dirinya sudah total memilih jalan hidupnya. 

"Iya Pak, saya pernah mondok (di ponpes) dua tahun. Tapi setelah itu saya mengamen di jalanan," aku Faisal di Mapolrestabes Surabaya, Rabu (7/3/2018).

Sesaat kemudian, Faisal bahkan ingin meyakinkan polisi bahwa dirinya jebolan pesantren. Dia pun mengaji dalam keadaan tangan masih terborgol.

"Saya terpaksa mencuri Pak. Saya ingin menyumbang biaya sekolah adik-adik saya. Jadi setiap kali dapat uang dari motor curian, selalu saya berikan ke adik-adik saya," imbuhnya.

Faisal sendiri ditangkap Tim Anti Bandit Unit Jatanras Satreskrim Polrestabes Surabaya pada Selasa (6/3/2018) di Jalan Kedung Cowek saat hendak menjual motor curian ke Madura.

Baca juga:
Polresta Sidoarjo Amankan 10 Gangster Bersajam, Konvoi dan Keroyok Korban

Penangkapan itu berdasarkan laporan SH, warga Bumiarjo Surabaya, korban pencurian motor. Sebab dari laporan itu, pelakunya teridentifikasi atas nama Faisal.

Faisal, diamankan beserta barang bukti berupa motor Suzuki Satria FU L 4901 TF, yang dicurinya.

Dari hasil pemeriksaan, Faisal menyasar motor-motor di daerah Wonokromo Surabaya. Kadang dia beraksi sendirian, kadangkala bersama temannya.

Baca juga:
Rumah Pedagang Sayur di Ponorogo Dibobol Maling saat Tarawih, Rp25 Juta Raib

"Motor hasil curian dia jual ke Madura. Antara 2 juta hingga 4 juta," beber Kasubbag Humas Polrestabes Surabaya, Kompol Lily Djafar.

Reporter: Narendra Bakrie

Editor: Arif Ardianto