Pixel Codejatimnow.com

Gubernur Khofifah Berangkatkan Ratusan Bikers Peserta Super Road Bike

Editor : Sofyan Cahyono  Reporter : Ni'am Kurniawan
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa memberangkatkan peserta Super Road Bike.(Foto: Humas Pemprov Jatim)
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa memberangkatkan peserta Super Road Bike.(Foto: Humas Pemprov Jatim)

Jember - Semarak Gebyar Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jatim VII 2022 dimulai dengan meriah melalui ajang Super Road Bike 2022, Sabtu (18/6). Mengambil start dari Alun-alun Kabupaten Jember, sebanyak ratusan bikers diberangkatkan langsung Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa didampingi Ketua KONI Jatim M Nabil dan Bupati Jember Hendy Siswanto.

Melalui gelaran Super Road Bike kali ini, para bikers ditantang untuk menempuh jarak 68 kilometer. Start dari Alun-alun Jember dengan finish di Alun-alun Kabupaten Lumajang. Tak tanggung-tanggung, ajang ini memperebutkan piala Gubernur Jatim dan piala Kapolda Jatim dengan total hadiah sebesar Rp65 juta.

Dalam sambutannya, Khofifah secara khusus menyampaikan bahwa ajang ini menjadi pemantik meriahnya Porprov Jatim VII yang akan dimulai pada 25 Juni hingga 3 Juli 2022. Mulanya, Porprov Jatim adalah gelaran yang diadakan empat tahun sekali. Namun dengan semangat ingin memaksimalkan pembibitan atlet, maka penyelenggaraan Porprov diperapat menjadi dua tahunan.

"Saya optimistis bahwa Porprov akan menjadi ajang pembibitan atlet Jatim yang hebat. Itulah mengapa kami buat Porprov yang awalnya empat tahun sekali, kini jadi dua tahun sekali. Karena kami ingin pembibitan atlet bisa kami lakukan lebih awal," tandas Khofifah.

Dengan pembibitan atlet lebih awal, maka harapannya ke depan akan terus muncul prestasi-prestasi membanggakan dari atlet Jatim baik di kancah nasional hingga internasional. Tidak hanya itu, Gubernur Khofifah menegaskan Porprov juga harus menjadi ajang pengungkit pertumbuhan ekonomi daerah. Terutama bagi daerah yang menjadi tuan rumah. Tahun ini, Porprov digelar di empat kabupaten. Yaitu, Jember, Lumajang, Situbondo dan Bondowoso.

"Sehingga yang kami harapkan Porprov menjadi ajang pembibitan atlet sekaligus pengungkit ekonomi daerah. Di empat kabupaten tuan rumah, nanti tamunya sangat banyak. Di Jember, nanti ada 18 cabor yang dipertandingkan, ada sekitar 15.000 tamu yang akan datang dari luar Jember," jelas Khofifah.

Ini tentunya akan menjadi momen emas bagi para pelaku UKM di Kabupaten Jember untuk memasarkan produk-produknya. Yang diyakini Gubernur Khofifah akan menjadi pendongkrak ekonomi para pelaku UKM.

"Terselenggaranya Porprov harus berseiring dengan pertumbuhan ekonomi di daerah dimana usaha mikro kecil dan menengah akan menjadi basis dari pendongkrak pertumbuhan ekonomi di masing-masing daerah. Salah satunya Jember," ungkapnya.

Di kesempatan ini, Khofifah menyapa para peserta Super Road Bike. Bahkan Gubernur Jatim bersapa dengan peserta yang diketahui usianya sudah 77 tahun bernama Suyanto.

"Pak Yanto, apa mau ikut sampai finish? Luar biasa sekali, 68 kilometer lho. Semangat dan sehat selalu Pak Yanto," ucap Khofifah.

"Betul bu, sudah biasa untuk jarak segitu," ungkap Pak Yanto.

Baca juga:
Video: Kisah Anak Kuli Bangunan Sabet Emas Porprov Cabor Binaraga

Di sisi lain, Bupati Jember Hendy Siswanto pun optimistis bahwa Porprov VII dapat menunjang olahraga, pariwisata, dan perekonomian. Terutama di masa Covid-19 yang telah melandai.

"Dari pekan olahraga yang awalnya diadakan 4 tahun sekali, hari ini kita berikhtiar bisa 2 tahun sekali diadakan. Karena ini kesempatan agar talenta para atlet Jawa Timur dapat dimonitor berbagai prestasinya, dari berbagai cabor. Juga Porprov ini dapat membangkitkan kembali perekonomian Jember terutama di masa pandemi yang telah melandai. Dalam kolaborasi ini, olahraga dapat, hiburan dapat, ekonomi dapat," pungkasnya.

Sambangi Outlet Dekranasda

Tak hanya memberangkatkan peserta Super Road Bike 2022, di kesempatan kali ini Khofifah bersama jajaran Forkopimda Jember juga turut gowes bersama mengelilingi Kabupaten Jember. Rombongan turut meninjau Outlet Dekranasda di Jalan Gajah Mada. Di sana, mantan Mensos RI itu melihat berbagai kerajinan yang dipamerkan. Seperti tas kulit, Batik, eco-print, dan lukisan.

Salah satu produk yang menarik perhatian Khofifah adalah produk kerajinan bercorak Australia yang merupakan hasil karya salah satu desa di Kabupaten Jember. Benar saja, rupanya kerajinan kayu berupa bumerang dan piring kayu tersebut merupakan produk ekspor. Khofifah mencermati produk tersebut dan mengaku kagum. Bahkan menurutnya produk tersebut bisa kian dikembangkan dengan menjadikan desa produsennya sebagai desa devisa.

Baca juga:
Kisah Anak Kuli Bangunan di Jombang Sabet Emas Porprov Cabor Binaraga

"Saya surprised karena ada produk yang sudah ada brand-nya. Jadi ada Kanguru dan di situ ada tulisan Australia. Artinya bahwa produk ini memang sudah diekspor ke Australia. Saya berharap bahwa Desa penghasil produk ini bisa disiapkan menjadi Desa Devisa," lanjut Khofifah.

Pasalnya, kuota Desa Devisa Jatim dari Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) ada sebanyak 15 desa. Saat ini, Pemprov Jatim sedang mengupayakan agar kuota tersebut ditambah. Untuk itu, kepada Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Provinsi Jawa Timur, Khofifah meminta agar ada direncanakan untuk agenda peninjauan ke desa penghasil produk bumerang tersebut sehingga bisa diajukan menjadi Desa Devisa.

"Saya minta pada Dinas Koperasi dan Usaha Mikro untuk melakukan assessment. Biasanya dalam waktu yang tidak terlalu lama saya akan menengok desa itu beserta kerajinannya," ujar Khofifah.

Pada Oktober 2021, baru 3 desa yang disetujui LPEI dan sudah mendapatkan penguatan sebagai desa devisa. Ketiga Desa tersebut berada di Gresik, Sidoarjo, dan Banyuwangi.

Khofifah menjelaskan, kriteria LPEI untuk desa devisa yakni, desa itu memiliki produk hasil ciptaan sendiri. Punya keunikan dan punya pasar ekspor. Selain itu, dilakukan oleh banyak orang di satu desa dan disertai kelembagaan kelompok yang mendukung.