Lamongan - Universitas Islam Negeri Lamongan (Unisla) melakukan akselerasi peningkatan kompetensi para dosen. Dalan 2 tahun kedepan 150 dari 300 dosen ditarget mengantongi gelar doktor.
Meski merogoh kocek dari dana pribadi, Unisla mengungkap kesanggupannya untuk menyekolahkan ratusan dosen dengan target akreditasi unggul di tahun 2024.
Rektor Unisla Prof. Bambang Eko Muljono mengungkapkan program tersebut telah berjalan, 21 dosen dari fakultas teknik telah menempuh program pendidikan S3 di Universitas Tun Hussein Onn Malaysia.
"Akreditasi unggul, 50 persen dosennya harus mengantongi gelar doktor. Maka Unsila bersama YYPTI Sunan Giri yang diketuai Ir. Wardoyo telah menyekolahkan 16 dosen dari fakultas ekonomi untuk menempuh program doktor di Universitas Negeri 11 Maret Semarang, dan 21 lainya di Malaysia," ungkapnya Selasa, (21/6/2022).
Selain di Universitas Ton Hussein Malaysia, para dosen juga bakal menjajal program studi S3 di Universitas Mara Syah Alam Malaysia. Alasannya jelas, kata Bambang, guna menambah pengalaman dan eksplorasi suana keilmuan di luar negeri.
"Akreditasi unggul hanya untuk embel-embel, kita tidak cukup puas mengekspor keilmuan di negeri sendiri maka kita juga harus melihat perkembangan di daerah lain untuk kualitas SDM yang mempuni," urainya.
Baca juga:
Hadapi Ekonomi Global: Peran Enterpreneur di FEB Unisla Siapkan Generasi Tangguh
Diakui Bambang, jalan terjal dengan merogoh kantong pribadi ini dinilai sebagai investasi, mengingat dosen di Unisla 98 persen merupakan akademisi muda.
"Dosen di Unisla ini 98 persen dosennya muda, sehingga ini merupakan SDM yang bisa sampai 20-25 tahun tetap produktif. Juga para dosen ini mayoritas warga Lamongan jadi bisa memicu lonjakan penumbuhan SDM di Lamongan," tegasnya.
Nantinya, seluruh biaya administrasi hingga biaya hidup akan ditanggung Unsila dan YPPTI Sunan Giri sebesar 70 persen, 30 persen pribadi, dan menyediakan pinjaman di koperasi.
Baca juga:
FEB Unisla Gelar Yudisium 468 Lulusan, Hasilkan Puluhan Jurnal hingga Prosiding
"70 persen itu nilainya kira-kira Rp200 juta, agar para dosen ini dalam menempuh studi dengan tenang, keluarganya tidak terabaikan, sehingga para dosen bisa fokus mengikuti program Unisla mewujudkan Universitas unggul," paparnya.
Sedangkan di dalam negeri, dosen Unisla juga telah menempuh program studi S3 di sejumlah perguruan tinggi seperti Unej, Unesa, Unibraw, UNS, IPB, dan UGM.