Pixel Code jatimnow.com

DPRD Ponorogo Soroti SilpaRp318 M, Pemkab Jelaskan karena Pandemi

Editor : Zaki Zubaidi   Reporter : Mita Kusuma
Rapat paripurna DPRD Ponorogo. (Foto: DPRD Ponorogo)
Rapat paripurna DPRD Ponorogo. (Foto: DPRD Ponorogo)

Ponorogo - Delapan fraksi DPRD Ponorogo menyoroti Sisa Lebih Pelaksanaan Anggaran (Silpa) di APBD 2021 sebanyak Rp318 miliar. Pihak Pemkab pun menyadari hal tersebut terjadi karena dampak pandemi Covid-19.

"Seluruh pandangan umum fraksi sebagian besar mempertanyakan kaitannya dengan pelaksanaan 2021 yang kemarin banyak kegiatan yang belum terealisasikan. Salah satu diantaranya adalah kaitannya dengan anggaran Silpa 300 miliar lebih," ujar Wakil Ketua DPRD Ponorogo, Dwi Agus Prayitno, Senin (4/7/2022)

Dia merinci penyumbang Silpa tahun 2021 berasal dari Silpa Kas Daerah (Kasda) Rp184 miliar yang sudah ditentukan penggunaanya itu Rp47,1 miliar dan yang belum direncanakan Rp137 miliar.

Silpa kas kebendaharaan Rp15 ribu, Silpa kas di bendahara pengeluaran Rp1,1 juta, Silpa kas Badan Layanan Umum Daerah (BLUD)/ Puskesmas Rp123 miliar, Silpa kas dana Bantuan Oprasional Sekolah (BOS) Rp270 juta, dan Deposito kas RSUD dr Harjono Rp10 miliar.

"Jadi paling tinggi di Silpa kas BLUD dan Puskesmas Rp123 miliar. RSUD Rp120 Miliar dan Puskesmas Rp3 miliar," katanya.

Baca juga:
AKD DPRD Ponorogo Periode 2024-2029 Dibentuk, Prioritas APBD 2025

Sementara, Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko menjelaskan terbanyak Silpa di BLUD, karena pada saat pandemi ada yang terserap atau tidak. Sehingga tidak bisa diapakan-apakan oleh pemerintah.

"Kita belajar tahun lalu. Tahun ini tidak akan mengalami seperti pada tahun 2021 kemarin. BLUD saja Rp123 miliar tercecer di (RSUD) dr Harjono di Puskesmas 31 BLUD, jumlahnya signifikan," terangnya.

Menurutnya, sisa itu menjadi bagus bagi Pemkab Ponorogo. Dari sisa Silpa itu bisa direncanakan untuk rumah sakit UGD terpadu di RSUD dr Harjono.

Baca juga:
Ratusan Honorer DLH Ponorogo Tak Bisa Ikut Rekrutmen PPPK Mengadu ke DPRD

"Kita dianggap salah perencanaan, kinerja, dianggap kurang cekatan. Kita di tengah pandemi yang penuh dengan regulasi. Ini rezeki anak soleh, untuk membangun rumah sakit di sana," pungkasnya.