Pixel Code jatimnow.com

Mbak Cicha Siapkan Beragam Inovasi untuk Turunkan Stunting di Kabupaten Kediri

Editor : Narendra Bakrie   Reporter : Yanuar Dedy
Mbak Cicha saat melakukan kunjungan kegiatan Posyandu di Desa Doko (Foto: Humas Pemkab Kediri/jatimnow.com)
Mbak Cicha saat melakukan kunjungan kegiatan Posyandu di Desa Doko (Foto: Humas Pemkab Kediri/jatimnow.com)

Kediri - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kediri berkomitmen menurunkan kasus stunting dengan melakukan berbagai inovasi.

Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Kediri, Eriani Annisa Hanindhito (Mbak Cicha) menargetkan penurunan angka stunting hingga satu digit pada 2024 nanti.

Mbak Cicha menyampaikan, kasus stunting di Kabupaten Kediri saat ini masih berada pada angka 14,1 persen. Berbagai inovasi dilakukan untuk percepatan penurunan stunting.

Inovasi yang dilakukan mulai dari pembentukan Srikandi Biru, yakni kader yang bertugas melakukan pendampingan untuk penurunan stunting, termasuk angka kematian ibu dan angka kematian bayi.

"Program ini setiap ibu hamil mendapatkan pendampingan satu kader PKK," terang Mbak Cicha saat melakukan kunjungan kegiatan Posyandu di Desa Doko, Kecamatan Ngasem, Kamis (7/7/2022).

Kemudian, pendampingan keluarga penyandang masalah melalui kegiatan Cegah dan Atasi Stunting (Centing). Kegiatan ini meliputi gerakan ASI eksklusif, gerakan makan ikan, sayur dan buah serta kegiatan pemanfaatan lingkungan.

Ada pula Gerakan Peduli Keluarga yang biasa disebut Garpu Gaspol. Gerakan ini bentuk kolaborasi perguruan tinggi dan fasilitas kesehatan beserta masyarakat untuk mendeteksi dan memberikan pelayanan kesehatan kepada keluarga beresiko stunting.

"Untuk pemenuhan nutrisi kita juga ada program kolam lele keluarga serta penanaman padi biofortifikasi yang mengandung zinc," ungkapnya.

Baca juga:
Harkanas ke-11, Pemkab Kediri Perkuat Ketahanan Pangan Lewat Konsumsi Ikan

Upaya pencegahan dini resiko stunting dilakukan pemerintah dengan menggandeng kalangan milenial dengan sebutan Cah Kediri cegah stunting. Gerakan ini untuk menurunkan angka perkawinan dini dan meningkatkan sadar gizi pada anak anak di Kabupaten Kediri.

Inovasi yang telah dilakukan itu, diimbangi dengan kegiatan pemantauan di lapangan salah satunya melalui kegiatan posyandu. Sebagaimana dilakukan di Posyandu Bahagia, Desa Doko, Kecamatan Ngasem.

"Hari ini dilakukan pengukuran berat badan dan tinggi badan. Tentunya dengan pengukuran ini anak-anak bisa terpantau pertumbuhannya," bebernya.

Hasil pantauan yang dilakukan, pertumbuhan anak dinilai bagus, tidak ada yang mengalami keterlambatan pertumbuhannya. Kegiatan pemantauan akan terus dilakukan pada kegiatan posyandu di daerah lain.

Baca juga:
Pemkab Kediri Gelar Tes PPPK, 2000 Peserta Berebut 850 Formasi

"Kita berharap pertumbuhan anak-anak di Kabupaten Kediri tetap sehat, tidak mengalami stunting," tandasnya.

Selain pengukuran tinggi dan berat badan pada anak, pada kegiatan di Posyandu Bahagia Desa Doko itu dilakukan pula kegiatan imunisasi dan pemberian tambahan makanan bergizi dan vitamin. Termasuk pula kegiatan kelas ibu hamil.

(ADV)