Pixel Codejatimnow.com

Pemkot Renovasi 270 Rumah Tidak Layak Huni di Pasuruan

Editor : Arina Pramudita  Reporter : Moch Rois
Wali Kota Pasuruan Saifullah Yusuf (Gus Ipul), secara simbolis meberikan bantuan renovasi rumah di Gedung Gradika Kota Pasuruan. (Foto: Humas Pemkot Pasuruan/jatimnow.com)
Wali Kota Pasuruan Saifullah Yusuf (Gus Ipul), secara simbolis meberikan bantuan renovasi rumah di Gedung Gradika Kota Pasuruan. (Foto: Humas Pemkot Pasuruan/jatimnow.com)

Pasuruan - Sebanyak 270 kepala keluarga pemilik rumah tidak layak huni (RTLH) menerima bantuan sosial dari Pemerintah Kota (Pemkot) Pasuruan melalui Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman.

Wali Kota Pasuruan Saifullah Yusuf (Gus Ipul), secara simbolis meberikan bantuan renovasi rumah itu di Gedung Gradika Kota Pasuruan.

"Ini merupakan tantangan bagi Pemkot Pasuruan di tengah keterbatasan yang kita miliki, kita berupaya semaksimal mungkin untuk meningkatkan taraf hidup dan kelayakan hunian masyarakat Kota Pasuruan karena menyejahterakan masyarakat dapat dimulai dari meningkatkan kelayakan hunian rumah," ujar Gus Ipul, Senin (11/7/2022).

270 penerima bantuan yang tersebar di 34 kelurahan di Kota Pasuruan ini sebelumnya telah memenuhi beberapa syarat yang telah ditentukan untuk menerima bantuan.

Bantuan sosial RTLH merupakan program bantuan dari pemerintah berupa stimulan bagi masyarakat berpenghasilan rendah untuk merangsang keswadayaan dan kegotongroyongan baik masyarakat umum maupun lembaga kemasyarakatan dalam peningkatan rumah tidak layak huni.

Menurut Gus Ipul, rumah tidak hanya sekedar sebagai tempat tinggal namun memiliki fungsi yang sangat besar dan menentukan kualitas kehidupan seseorang.

Suasana yang positif di dalam rumah akan dibawa seseorang untuk kemudian berinteraksi dengan orang lain di luar rumah sehingga dapat ditularkan kepada masyarakat.

"Semua berawal dari rumah. Dalam sebuah rumah ada dua hal yang sangat berperan yaitu dari anggota keluarganya sendiri dan yang tidak kalah penting adalah infrastruktur penunjangnya. Keluarga yang baik harus ditopang dengan sarana prasarana rumah yang layak," ujarnya.

Baca juga:
Program Bedah Rumah PWI Lamongan, Renovasi Tempat Tinggal Janda Miskin

Terkait dengan sarana dan prasarana, Gus Ipul menyebut sebuah rumah harus ditunjang dengan toilet yang higienis. Gus Ipul mengingatkan bahwa banyak keluarga yang memiliki mindset keliru terkait sanitasi.

"Banyak yang menganggap kondisi toilet tidak terlalu penting. Padahal sanitasi dalam toilet memiliki peran yang sangat penting terhadap kebersihan dan kesehatan sebuah keluarga," ucapnya.

Gus Ipul pun berpesan kepada para penerima bantuan perbaikan RTLH untuk menggunakan dana bantuan dari Pemkot Pasuruan salah satunya dengan memprioritaskan pembangunan toilet yang layak dan juga higienis.

"Kalau masyarakat atau tetangga sekitar penerima bantuan ikut membantu baik tenaga maupun pembiayaan, maka besaran bantuan dari tiap keluarga nantinya akan lebih besar dan hasil perbaikan rumahnya lebih dari yang kita harapkan," katanya.

Baca juga:
Bedah Rumah PWI Lamongan Sasar Janda Miskin, Gandeng Polres dan Lembaga Amal

Konsep pembangunan swadaya ini menurut Gus Ipul akan memiliki manfaat lebih karena menekankan pada keterlibatan aktif semua pihak di lingkungan tempat penerima bantuan tersebut tinggal.

Ke depan bantuan bagi pemilik RTLH akan terus ditingkatkan jumlahnya oleh Pemkot Pasuruan. Program yang bersumber dari APBD Kota Pasuruan ini diharapkan mampu meningkatkan taraf hidup penerima bantuan sehingga dapat hidup lebih layak.

"Warga sekitar ikut membantu, pemilik rumah ikut mengawasi, dan harapannya hasil perbaikan lebih maksimal," tutupnya.