Pixel Codejatimnow.com

Untag Surabaya Kuatkan Wirausaha Mahasiswa Melalui Program P2MW

Editor : Narendra Bakrie  Reporter : Farizal Tito
Untag Surabaya melakukan Evaluasi Program Pembinaan Mahasiswa Wirausaha (P2MW) serta Mentoring & Coaching Inkubator Bisnis Rintisan Mahasiswa 2022 (Foto: Vania for jatimnow.com)
Untag Surabaya melakukan Evaluasi Program Pembinaan Mahasiswa Wirausaha (P2MW) serta Mentoring & Coaching Inkubator Bisnis Rintisan Mahasiswa 2022 (Foto: Vania for jatimnow.com)

Surabaya - Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya melakukan Evaluasi Program Pembinaan Mahasiswa Wirausaha (P2MW) serta Mentoring & Coaching Inkubator Bisnis Rintisan Mahasiswa 2022.

Kegiatan yang berlangsung selama dua hari itu berlangsung di Gedung Prof. Dr. Ruslan Abdoelgani Untag Surabaya, Senin (11/7/2022).

Terdapat beberapa rangkaian pada kegiatan tersebut, mulai penyaringan (screening) hingga proses inkubator bisnis dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Untag Surabaya.

Skema inkubasi pada inkubator bisnis, Untag Surabaya mengambil dari hasil screening oleh Biro Kemahasiswaan dan Alumni (BKA) yang kemudian melakukan proses mentoring dan coaching oleh pihak LPPM.

Pada kegiatan itu, turut hadir Direktur Direktorat Sistem Informasi YPTA Surabaya Supangat, sebagai reviewer evaluasi hasil inkubator produk mahasiswa.

Peran reviewer pada evaluasi Mentoring & Coaching Inkubator Bisnis adalah memberikan masukan yang membangun untuk kesempurnaan produk-produk luaran kewirausahaan team partisipan Untag Surabaya.

"Mahasiswa hendaknya saling kerjasama dengan mitra-mitra yang terkait dengan luaran produk yang dihasilkan. Hal yang juga harus diperhatikan adalah data-data penunjang agar dapat dijadikan highlight pada penelitian kewirausahaan tersebut. Bisa dicari melalui jurnal-jurnal yang ada Data-data inilah yang nantinya berpengaruh pada seluruh aspek produk kewirausahaan yang dihasilkan," jelas Supangat.

Kreativitas dan inovasi mahasiswa juga sangat diperlukan sebagai penunjang akan hal-hal baru pada keberhasilan hasil luaran produk kewirausahaan.

Untag Surabaya melakukan Evaluasi Program Pembinaan Mahasiswa Wirausaha (P2MW) serta Mentoring & Coaching Inkubator Bisnis Rintisan Mahasiswa 2022Untag Surabaya melakukan Evaluasi Program Pembinaan Mahasiswa Wirausaha (P2MW) serta Mentoring & Coaching Inkubator Bisnis Rintisan Mahasiswa 2022

Baca juga:
Budayawan Kota Batu Minta Maaf Sudutkan Institusi Kepolisian dan Tentara dalam Orasi

"Luaran-luaran produk ini pasti sebelumnya sudah ada yang lebih berkembang, bagaimana caranya untuk menciptakan produk dengan inovasi baru sehingga menghasilkan produk dengan berbagai macam variasi," ungkap calon penerima gelar doktor filsafat (Ph.D) dari Universiti Tun Hussein Onn Malaysia (UTHM) itu.

Produk-produk luaran hasil usaha mahasiswa tidak hanya berupa makanan dan minuman, melainkan terdapat produk riset penelitian berupa ionisasi udara dan produk digitalisasi yang dikembangkan pada strartup digital. Dengan harapan produk-produk luaran hasil P2MW ini dapat di komersialisasikan kepada masyarakat.

Kepala Pusat Inovasi Dan Kewirausahaan LPPM Untag Surabaya, Luvia Friska Narulita menjelaskan bahwa pada masa inkubasi berlangsung selama 6 bulan digenapi dengan mentoring pada peserta P2MW.

"Masa inkubasi pada inkubator bisnis LPPM Untag Surabaya berlangsung selama 6 bulan. Kegiatan Evaluasi P2MW Mentoring & Coaching Inkubator Bisnis ini untuk membantu kebutuhan peserta P2MW pada proses pengembangan usaha dan produk, mulai dari pemasaran, pengemasan, legalisasi produk," papar dia.

Baca juga:
Untag Surabaya Rawat Pemikiran Bung Karno Melalui Seminar Nasional Kebangsaan

Staff Kewirausahaan di Biro Kemahasiswaan dan Alumni (BKA) Untag Surabaya, Rahma Kusumasari memaparkan harapan team partisipan Untag Surabaya mendapat kesempatan untuk lolos seluruhnya.

"Partisipan yang belum juara dari Untag sendiri masuk 47 proposal, kita screaning mana yang sekiranya memiliki kualifikasi yang sesuai untuk didanai," ungkap Rahma.

Terdapat 12 team terpilih yang di inkubasi oleh LPPM. Sehingga pihaknya mendelegasikan team yang terkualifikasi untuk diikutkan di pameran dan bazar wirausaha nasional.

"Rasio yang biasa kita dapatkan pertahun itu sekitar 2-3 team yang lolos. Semoga tahun ini bisa lolos lebih dari 3. Sesuai dari arahan Kemendikbud maksimal mengirimkan 6 team, harapan kita keenam team tersebut semuanya bisa lolos," tandas Rahma.