Pixel Codejatimnow.com

2 Kapal Pinisi Terbakar di Pelabuhan Kalimas Surabaya, Satu Karam

Editor : Arina Pramudita  Reporter : Zain Ahmad
Petugas PMK saat melakukan pemadaman dua Kapal Pinisi di Pelabuhan Kalimas Surabaya. (Foto: BPBD Kota Surabaya/jatimnow.com)
Petugas PMK saat melakukan pemadaman dua Kapal Pinisi di Pelabuhan Kalimas Surabaya. (Foto: BPBD Kota Surabaya/jatimnow.com)

Surabaya - Dua Kapal Pinisi terbakar di Pelabuhan Kalimas Baru Surabaya, Minggu (17/7/2022) dini hari. Tidak korban jiwa dalam insiden ini, namun diperkirakan kerugian materiilnya cukup besar, karena kapal terbakar keseluruhan.

Informasi yang dihimpun, kebakarakan terjadi sekitar pukul 02.56 WIB. Dua kapal yang terbakar yakni Kapal KM Rukun Abadi dan Kapal KM Duta Kencana.

Kasie Operasional Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Surabaya, Trianjaya membenarkan adanya insiden kebakaran kapal tersebut. Diduga karena korsleting listrik.

"Kejadiannya dini hari tadi. Api pokok padam sekitar pukul 05.11 WIB, dan pembasahan serta dinyatakan kondusif sekitar pukul 08.47 WIB," katanya di grup Kedaruratan 112 Surabaya.

Trianjaya menjelaskan, awal kebakaran bermula dari dapur bagian belakang Kapal KM Rukun Abadi yang tiba-tiba muncul api, kemudian membesar hingga menyambar Kapal KM Duta Kencana yang berada tepat di sebelahnya.

Baca juga:
Desak Tambang Tutup, PTFI Gelar Rembuk Akur, Terbakar di Galangan

Karena api semakin membesar, anak buah kapal lantas meminta pertolongan ke pihak Pelabuhan. Kemudian diteruskan ke call center 112 Surabaya.

Mendapat laporan itu, petugas pemadam kebakaran (PMK) langsung diterjunkan ke lokasi. Untuk memadamkan dua kapal tersebut, petugas menerjukan hingga 15 unit mobil PMK, yang 3 di antaranya dari Unit Tempur PMK Pelindo.

Baca juga:
Kapal Mutiara Timur I Terbakar di Bali, 257 Orang Disebut Telah Dievakuasi

"Alhamdulillah tidak sampai ada korban jiwa. Namun Kapal KM Rukun Abadi terbakar keseluruhan dan karam. Untuk kapal KM Duta Kencana terbakar hanya 50% di bagian nahkoda dan di bagian dek kapal aman," jelasnya.

"Untuk penyebab, dugaannya karena korsleting listrik. Namun masih didalami lagi," tambah Trianjaya.