Pixel Code jatimnow.com

Angkat Digitalisasi UMKM Desa, Untag Surabaya Dapat Pendanaan Matching Fun 2022

Editor : Narendra Bakrie   Reporter : Farizal Tito
Verifikasi Kelayakan dan Pembahasan RAB Usulan Program Matching Fund 2022 (Foto: Untag Surabaya/jatimnow.com)
Verifikasi Kelayakan dan Pembahasan RAB Usulan Program Matching Fund 2022 (Foto: Untag Surabaya/jatimnow.com)

Surabaya - Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya berhasil mendapatkan pendanaan program implementasi indikator Kinerja Utama (IKU) Perguruan Tinggi dari direktorat jenderal pendidikan tinggi (Ditjen Dikti) Matching Fund 2022.

Program yang dikelola oleh Kerja Sama Dunia Usaha dan Kreasi Reka (Kedaireka) merupakan kegiatan yang menjadi jembatan antara perguruan tinggi dengan mitra. Desa Papungan, Blitar, kini menjadi mitra dengan Untag Surabaya dalam program Matching Fund 2022.

Proposal yang diajukan Untag Surabaya mengangkat judul "Kemandirian Pangan Melalui Pengembangan Sektor UMKM dan Penggunaan Nutrisi Sebagai Bahan Pupuk serta Pakan Organik di Bidang Pertanian, Peternakan, Perikanan". Tujuannya membantu meningkatkan ekonomi wilayah Desa Papungan.

Dosen Fakultas Teknik Prodi Teknik Informatika Ungtag Surabaya, Supangat menyebut, judul tersebut diajukan berdasarkan minimnya kegiatan yang terkait dengan IT menjadi salah satu kendala pada sektor UMKM di Desa Papungan.

Menurutnya, di desa tersebut terdapat produk olahan jenis krupuk yang menjadi andalan namun cara pemasarannya masih secara tradisional. Sehingga dalam hal ini Program Matching Fund Untag Surabaya bisa membantu melakukan support dengan membuatkan platform digital yang tujuannya dalam pengembangan sektor UMKM.

"Sehingga dalam program tersebut, Untag Surabaya membuatkan platform digital untuk berdagang di E-commerce. Adanya platform digital ini diharapkan dapat membantu pelaku UMKM pada proses mengembangkan usahanya. Pelaku UMKM akan diajarkan bagaimana cara berdagang di E-commerce sebagai bentuk kemandirian pangan melalui pengembangan sektor UMKM," papar Supangat, Kamis (21/7/2022).

Supangat berharap program-program Matching Fund Untag Surabaya bisa diimplementasikan pada kegiatan masyarakat di Desa Papungan terutama dalam kegiatan yang terkait dengan IT.

Baca juga:
Freelance: Pengertian, Skill, dan Contoh Pekerjaannya

"Yang berkaitan dengan IT harus diutamakan karena dengan begitu sektor UMKM akan lebih banyak dikenal masyarakat," terang anggota usulan Program Matching Fund 2022.

Sementara Ketua Pelaksana Tim Usulan Matching Fund 2022, Hery Murnawan saat kegiatan Verifikasi Kelayakan dan Pembahasan RAB Usulan Program Matching Fund 2022 menerangkan, proses kegiatan Matching Fund nantinya melibatkan mahasiswa dalam pembuatan platform digital.

"Kita ingin produk itu bisa dikenal oleh masyarakat dengan harapan dapat meningkatkan penjualan. Kita akan libatkan mahasiswa sesuai masing-masing bidang dari prodi yang ada. Selain itu perlu adanya pendampingan untuk mengelola e-commerce pada setiap UMKM di Papungan," ujar Hery.

Baca juga:
Pemkab Kediri Komitmen Tingkatkan Akurasi Tata Kelola Data

Lolosnya kegiatan ini membutuhkan banyak energi dari dosen dan mahasiswa untuk meluangkan tenaga, waktu, dan pikirannya. Sehingga untuk kelancaran kegiatan ini, dia berharap civitas akademika mendukung penuh untuk mengimplementasikan cerminan IKU Untag Surabaya.

Selain itu sebagai Perguruan Tinggi yang menjunjung proses Tri Dharma, Untag Surabaya menanggapi permasalahan yang ada dengan penyusunan proposal kegiatan terkait peningkatan ekonomi Desa Papungan. Hal ini berakibat pada kebutuhan dana, Untag Surabaya telah lolos pendanaan Dikti sebesar 500 juta rupiah.

"Para reviewer yang hadir dalam Verifikasi Kelayakan dan Pembahasan RAB tersebut, selain mendukung Matching Fund usulan Untag Surabaya. Juga mendorong Untag Surabaya untuk mengajukan beberapa kegiatan yang mampu memberikan keuntungan kedua belah pihak dengan output merk dagang kepada Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI)," papar Hery.