jatimnow.com - Memiliki hipertensi dapat meningkatkan lebih dari dua kali lipat risiko Covid varian Omicron dengan gejala berat. Ini bisa terjadi meskipun seseorang sudah divaksin penuh termasuk dosis booster.
Fakta ini didapat dalam analisa orang dewasa yang dirawat di rumah sakit Los Angeles akibat Covid, antara Desember 2021 dan April 2022. Penelitian baru diterbitkan hari ini di jurnal American Heart Association.
Dampak hipertensi atau tekanan darah tinggi pada penyakit Covid dapat memberikan gejala berat. Bahkan meskipun tanpa adanya penyakit kronis lainnya seperti diabetes tipe 2, penyakit ginjal, atau gagal jantung.
“Temuan ini penting karena sekitar setengah dari orang dewasa di AS memiliki tekanan darah tinggi,” kata penulis utama studi tersebut Joseph E Ebinger dilansir dari EurasiaReview, Sabtu (23/7/2022).
Vaksin Covid dapat membantu mengurangi kematian dan beberapa efek samping paling parah dari infeksi, saat di awal pandemi. Dosis booster vaksin Covid juga semakin mengurangi risiko penyakit parah hingga 70 persen.
Namun, sebagian dari orang yang divaksin penuh dan booster masih tetap menjalani rawat inap saat terpapar Covid selama lonjakan awal varian Omicron.
Menurut CDC AS, varian Omicron pertama kali terdeteksi di Amerika Serikat pada Desember 2021 dan terus menjadi varian dominan. Pada Juli 2022, tujuh subvarian Omicron telah diidentifikasi.
Sementara Ebinger yang juga asisten profesor kardiologi dan direktur analitik klinis dari Smidt Heart Institute di Pusat Medis Cedars-Sinai Los Angeles, bersama rekannya, tidak membeda-bedakan subvarian Omicron.
Baca juga:
Indonesia Bergabung dengan GAVI, Siap Donasi USD30 Juta
Mereka berusaha memahami karakteristik yang terkait dengan orang-orang yang terpapar Covid dengan gejala berat hingga dirawat, meskipun sudah melakukan vaksin penuh dan booster.
Data mereka menemukan bahwa bukan hanya orang dewasa yang lebih tua dengan kondisi kesehatan mendasar lainnya yang rentan, terobosan infeksi Omicron yang berat dapat terjadi pada orang dewasa dari segala usia, terutama jika seseorang memiliki tekanan darah tinggi, bahkan jika mereka tidak memiliki penyakit kronis utama lainnya.
“Orang-orang yang paling berisiko belum tentu seperti yang kita pikirkan. Mereka bukan yang paling sakit dari yang sakit, dan ini adalah temuan yang mengejutkan,” kata Ebinger.
Ia menegaskan bahwa vaksin sekalipun dengan dosis booster, tidak mencegah seseorang terpapar Covid berat pada semua orang, terutama di antara orang-orang yang memiliki tekanan darah tinggi.
Baca juga:
Bank Jatim Terima Penghargaan Jatim Bangkit Awards, Supporting Pemulihan Dampak Pandemi
“Kami juga membutuhkan lebih banyak penelitian untuk memahami mengapa ada hubungan antara tekanan darah tinggi dan risiko parah saat terpapar Covid,” kata Ebinger.
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama jatimnow.com dengan Republika.co.id. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Republika.co.id
URL : https://jatimnow.com/baca-47832-sudah-booster-hipertensi-tetap-bisa-tingkatkan-risiko-parah-covid19