Sumenep - Warga Pulau Pagerungan Besar Kecamatan Sapeken Kabupaten Sumenep masih kesulitan untuk naik dan turun dari kapal perintis. Mereka harus dijemput kapal nelayan di tengah laut akibat tidak ada dermaga.
Selama bertahun-tahun, warga kesulitan saat kapal datang. Baik penumpang yang mau turun maupun mau naik ke kapal perintis meuju Sumenep daratan.
Dino (36), warga Desa Pagerungan Besar mengungkapkan bahwa sejak dulu tidak ada dermaga. Meskipun ada, hanya dermaga dari perahu. Jadi kapal penumpang seperti kapal perintis tidak bisa sandar. Penumpang pun harus diantar dan dijemput perahu nelayan di tengah laut.
"Air lautnya cukup dalam. Mau bagaimana lagi karena kapal tidak bisa bersandar," katanya, Rabu (27/07/2022).
Saat cuaca bersahabat, masih membuat warga tidak was-was. Namun jika cuaca ekstrem, penumpang kesulitan pindah ke kapal kecil. Sebab ombak cukup besar.
Baca juga:
Sumur di Sumenep Semburkan Api, Warga Sekitar Geger
Cuaca ekstrem diperkirakan terjadi Juli hingga Desember. Sejak Agustus, ombak semakin tinggi. Sehingga akan lebih sulit untuk kapal nelayan mengantar dan menjemput penumpang.
"Penumpang di sini banyak. Karena kapal tidak setiap hari. Yang harus dinaikkan juga barang-barang yang tidak sedikit jumlahnya, " ucapnya.
Baca juga:
Cabup Fauzi Ajak 500 Emak-emak di Sumenep Senam Bareng
Penumpang yang biasa menggunakan fasilitas kapal berasal dari dua desa. Yakni, Desa Pagerungan Besar dan Desa Pagerungan Kecil. Sementara jumlah penduduknya banyak.