Surabaya - Tabligh akbar dengan penceramah Ustaz Hanan Attaki yang akan diselenggarakan pada tanggal 30 Juli 2022 di Masjid Nurul Iman Taman Dhika Sidoarjo dibatalkan karena menuai pertentangan dari kalangan umat di Jawa Timur.
Selain Sidoarjo, berbagai daerah seperti Gresik, Jember, Situbondo juga turut menolak. Menanggapi hal itu, petinggi GP Ansor Jatim turut angkat bicara, Bendahara GP Ansor Jatim Muhammad Fawait menilai penolakan kepada Ust Hanan Attaki akibat beda pemahaman.
"Saya fikir bahwa fenomena terjadi ini bukan tanpa sebab, mungkin selama ini ada pidato yang dianggap dalam tanda kutip tidak sepaham dengan masyarakat Jatim yang ahlussunah wal jamaah dan Nahdlatul Ulama (NU)," ucap Gus Fawait, sapaan akrabnya, Rabu (27/7/2022).
Gus Fawait menambahkan, penolakan tersebut merupakan konsekuensi dari ceramah Hanan Attaki yang beredar di media sosial.
Baca juga:
Cari Solusi Jalan Provinsi di Jember Rusak, Gus Fawait Temui Khofifah
"Sehingga, tentu tidak heran kalau di zaman sekarang yang serbaterbuka, media sosial leluasa. Maka kalau ada penceramah yang dianggap mungkin tidak sesuai dengan masyarakat atau mungkin bisa menimbulkan hal-hal yang bisa meresahkan masyarakat, itu ya terjadi seperti di Jember atau daerah lain di Jatim," imbuh Bendahara DPD Gerindra Jatim itu.
Ketua Fraksi Gerindra DPRD Jatim itu menegaskan, mayoritas kepercayaan warga di Jawa Timur adalah NU yang memiliki keyakinan berbeda dengan metode ceramah via medisos.
Baca juga:
Jamin Ketersediaan Pupuk Subsidi di Jember Aman, Gus Fawait Lakukan Ini
"Pada intinya masyarakat Jatim mayoritas NU, NKRI harga mati. Kalau soal bicara perbedaan pendapat para ulama, tentu tidak di medsos, tidak di publik. Kalau bicara soal NKRI harga mati, saya sebagai Bendahara Ansor Jatim menganggap hal ini merupakan bentuk dari tindak lanjut dari masyarakat dengan baik dari medsos atau channel YouTube," tegas Presiden LSN itu.