Pixel Codejatimnow.com

Kampanye Stop Kekerasan Anak, Pelajar di Surabaya Turun ke Jalan

Editor : Zaki Zubaidi  Reporter : Ni'am Kurniawan
Para pelajar saat turun di Jalan Gubernur Suryo, Surabaya (Foto: Humas Pemkot Surabaya for jatimnow.com)
Para pelajar saat turun di Jalan Gubernur Suryo, Surabaya (Foto: Humas Pemkot Surabaya for jatimnow.com)

Surabaya - Para pelajar SD/SMP negeri dan swasta di Kota Surabaya ikut meramaikan puncak peringatan Hari Anak Nasional (HAN) 2022. Mereka menggelar Kampanye Stop Kekerasan pada Anak di beberapa titik di Kota Pahlawan, Rabu (27/7/2022).

Dalam kesempatan itu, para pelajar membentangkan spanduk dan melakukan orasi kepada masyarakat pengguna jalan raya. Mereka juga membagikan leaflet hingga stiker tentang hak anak dan ajakan untuk berhenti melakukan kekerasan kepada anak-anak.

Lokasi kegiatan ini, diantaranya di Jembatan Kedung Baruk Surabaya serta Kebun Bibit Bratang depan kantor polsek/kelurahan Baratajaya, depan Maspion Square (Frontage road), depan Museum Bank Indonesia serta Taman Bungkul, depan Jembatan Merah Plaza (JMP) atau Taman Sejarah, dan Jalan Tegalsari depan Pasopati serta Taman Apsari.

Anggota Organisasi Pelajar Surabaya (Orpes) Zidny Mazaya mengatakan, kegiatan Kampanye Stop Kekerasan pada Anak merupakan kolaborasi antar SD/SMP negeri dan swasta se-Kota Surabaya.

Baca juga:
Tahun 2023, Angka Kasus Kekerasan Anak dan Perempuan di Lamongan Menurun

Kegiatan ini juga diinisiasi oleh Forum Anak Surabaya (FAS), Organisasi Pelajar Surabaya (Orpes) serta didampingi mahasiswa dari BEM Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Airlangga (Unair) Kota Surabaya.

"Persiapan kami sejak hari Kamis (21/7/2022) lalu untuk melakukan rapat koordinasi. Kemarin, kita ada persiapan dengan divisi masing-masing. Seperti bertemu dengan BEM FKM Unair dan Forum Anak Surabaya (FAS), terkait koordinasi kegiatan hari ini," kata Zidny Mazaya di Taman Apsari Kota Surabaya.

Baca juga:
Predator Anak di Probolinggo Mengganas, Sebulan Terungkap 3 Kasus Kekerasan Seksual

Siswa SMP Negeri 19 Kota Surabaya itu berharap, pada Puncak Peringatan HAN 2022 dan dengan digelarnya Kampanye Stop Kekerasan pada Anak bisa membuat masyarakat semakin mudah untuk memahami hak dan kewajiban anak, serta tidak bertindak kasar terhadap anak-anak.

"Kita membagikan kertas-kertas (leaflet) dan stiker ke masyarakat, supaya mereka bisa membaca dan mengerti bahwa orang tua tidak boleh kasar kepada anak," tegasnya.