Pixel Codejatimnow.com

Implementasi Kurikulum Merdeka di Kota Mojokerto Tertinggi se Jatim

Editor : Narendra Bakrie  Reporter : Achmad Supriyadi
Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari (Ning Ita) bersama Kepala BBPMP Jatim, Rizki dan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Mojokerto Amin Wachid (Foto: Agus for jatimnow.com)
Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari (Ning Ita) bersama Kepala BBPMP Jatim, Rizki dan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Mojokerto Amin Wachid (Foto: Agus for jatimnow.com)

Mojokerto - Capaian implementasi kurikulum merdeka (IKM) pada Paud, SD dan SMP Kota Mojokerto tertinggi se Jawa Timur dengan prosentase 98 persen. Prosentase itu melampaui Provinsi Jatim dengan angka 86 persen.

Hal itu disampaikan oleh Kepala Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan Provinsi (BBPMP) Jawa Timur, Rizki ketika beraudiensi dengan Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari (Ning Ita) di Rumah Rakyat.

"Meskipun Kota Mojokerto baru mengikuti program sekolah penggerak angkatan ketiga pada Tahun 2022, namun capaian aktivitas penggunaan Platform Merdeka Mengajar (PMM) melampaui daerah lain yang melaksanakannya di gelombang pertama dan kedua," terang Rizki dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi, Rabu (27/7/2022).

Rizki juga memuji komitmen Wali Kota Mojokerto Ning Ita dalam mensukseskan pelaksanaan kurikulum tersebut. Sebab Kota Mojokerto telah melaksanakan sosialisasi secara masif tentang keunggulan kurikulum ini kepada seluruh pemangku kepentingan.

"Kota Mojokerto menjadi daerah kedua di Indonesia yang sudah memasang baliho pernyataan dukungan, setelah kemarin di daerah Tangsel (Tangerang Selatan)," paparnya.

Menurut Rizki, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) tidak memaksa satuan pendidikan atau sekolah harus menerapkan kurikulum merdeka yang sudah diluncurkan secara resmi oleh Mendikbudristek Nadiem Makarim pada Februari 2022.

Sekolah justru diberi kesempatan memilih satu dari tiga alternatif, pertama menerapkan kurikulum 2013 penuh. Kedua, menerapkan kurikulum 2013 yang disederhanakan di masa pandemi Covid-19, dan ketiga memilih kurikulum merdeka belajar.

"Kurikulum Merdeka Belajar ini diterapkan sebagai terobosan untuk memperbaiki kekurangan yang selama ini ada pada kurikulum yang sudah diterapkan sebelumnya," tambah Rizki.

Baca juga:
Pemkot Mojokerto Raih Penghargaan Peduli Ketahanan Pangan 2023, Ning Ita Beri Pesan Begini

Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari (Ning Ita)Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari (Ning Ita)

Sementara Ning Ita mendukung penuh penerapan kurikulum merdeka yang diselenggarakan Kemendikbudristek di Bumi Majapahit.

Sebab implementasi kurikulum merdeka sesuai dengan misi pertama Kota Mojokerto, yakni mewujudkan SDM berkualitas melalui peningkatan akses dan kualitas pendidikan dan pelayanan kesehatan.

"Sistem pendidikan yang maju juga berkontribusi terhadap peningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Kota Mojokerto," ungkapnya.

Baca juga:
Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari: Tidak Makan Beras Tetap Hidup

Ning Ita menyebut, kurikulum merdeka dapat benar-benar dirasakan manfaatnya dalam mempersiapkan generasi penerus bangsa yang cerdas, kompetitif dan berkualitas serta mampu menjawab tantangan global.

"IKM lebih sederhana, fleksibel sehingga pembelajaran lebih esensial dan mendalam. IKM juga mengusung pembelajaran berdiferensiasi yang lebih bermakna bagi murid karena sesuai dengan kesiapan belajar, minat bakat dan profil pelajar pancasila," jelas dia.

Pemkot Mojokerto, lanjut Ning Ita, akan terus mendorong kepala sekolah, guru, peserta didik dan pengawas sekolah untuk memanfatkan akun belajar dalam IKM berbasis Platform Merdeka Mengajar (PMM).

"Saya berharap kepada seluruh pemangku pendidikan di Kota Mojokerto dapat brsinergi dan berkolaborasi demi suksesnya IKM untuk kemajuan pendidikan di Kota Mojokerto," pungkasnya.