Pixel Code jatimnow.com

Emane Ker...Kota Batu Rugi Rp500 Juta Gegara Obat Kedaluarsa

Editor : Zaki Zubaidi   Reporter : Achmad Titan
ilustrasi
ilustrasi

Kota Batu - Pemerintah Kota Batu melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Batu merugi Rp500 juta. Penyebabnya yaitu obat-obat yang sudah kedaluarsa.

Secara rinci kerugian disebabkan obat yang sudah direncanakan sejak tahun 2020 dan dibeli dengan anggaran pada tahun 2021 atau waktu pandemi berlangsung, itu tidak terpakai hingga kedaluarsa.

"Alasan kerugian karena pandemi soalnya banyak orang tidak mengakses Puskesmas, kan tidak menerima pasien sama sekali. Sehingga obat yang telah kami pesan tidak terpakai. Begitu juga obat yang mau diberikan ke pelajar tidak jadi kita berikan hingga kadaluarsa," kata Kabid Pelayanan Sumber Daya Kesehatan, Dinkes Kota Batu, dr Icang Sarrazin, Kamis (28/7/2022).

Pasalnya dari total kerugian, obat untuk mencukupi kebutuhan gizi paling banyak dengan nilai Rp218 juta. Terlebih pihaknya yang memiliki program datang ke sekolah sebanyak dua kali tidak bisa terlaksana karena pembelajaran tatap muka belum digelar.

"Ketika pandemi, tidak ada sekolah yang buka. Para pelajar belajar dari rumah. Pandemi telah mengakibatkan program yang telah disusun tidak sesuai rencana awal," paparnya.

Saat ini Dinkes akan memusnahkan obat tersebut dengan menggandeng pihak ketiga

"Agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan obatnya bakal kita musnahkan," tegasnya.

Baca juga:
Pemkot Batu Apresiasi Langkah Cepat Kemenkumham Jatim Berikan Pelayanan KI

Terpisah, Wakil Ketua I DPRD Kota Batu Nurochman mengaku cukup menyayangkan hal tersebut karena membuktikan Dinkes tidak memiliki perencanaan matang hingga merugi cukup besar.

"Kok bisa saya juga heran, gimana merencanakannya. Jangan beralasan pandemi, itu tak masuk akal. Terlebih, perencanaan dan penganggaran dilakukan selama masa pandemi," kata politisi Partai PKB ini.

Harusnya Dinkes Batu telah menyusun program-program sesuai kondisi pandemi. Lalu dalam perencanaan, harusnya ada data dan refleksi.

Baca juga:
KWB Super Adventure 7 di Kota Batu Diikuti 3.000 Riders

"Kok bisa menganggarkan pas pandemi alasannya pandemi sangat-sangat tidak rasional. Pandemi harusnya bisa disiasati menyalurkan obat-obatan langsung ke rumah warga yang membutuhkan. Misal anak-anak pelajar yang tidak datang ke sekolah, mereka bisa menerima obat dari rumah masing-masing," keluhnya lagi.

Nurochman mewakili anggota lainnya menuturkan bila semua berdasarkan niat. Apalagi DPRD belum pernah mendengar laporan resmi adanya kerugian hingga Rp500 juta dari Dinkes. Baik laporan formal maupun informal.

"Jujur saja belum ada laporan masuk ke DPRD. Dalam waktu dekat komisi akan mengkonfirmasi langsung ke Dinkes Kota Batu serta memanggilnya untuk dilakukan hearing," tutupnya.