Pixel Codejatimnow.com

Jalan Panjang Pasutri Asal Sidoarjo Kembangkan Kerajinan Kaca Pyrex

Editor : Sofyan Cahyono  Reporter : Zainul Fajar
Produk kaca pyrex Netha Glass.(Foto: Dokumen Puji Astuti for jatimnow.com)
Produk kaca pyrex Netha Glass.(Foto: Dokumen Puji Astuti for jatimnow.com)

Sidoarjo - Pasangan suami-istri (pasutri) di Sidoarjo membuat kerajinan yang terbilang jarang diproduksi orang lain. Yakni, kaca pyrex. Hasil karyanya pun mampu menembus pasar dalam negeri.

Pasutri itu adalah Andi Rifiyansah dan Pujiastuti. Mereka merintis usaha sejak 2004. Keduanya pun telah banyak makan asam garam dalam hal penjualan produknya. Bermodal keyakinan dan target pasar yang masih jarang dijajaki pengusaha dan perajin lainnya, membuat Puji bersama suami yakin dapat berkembang.

Seperti perajin dan pengusaha lainnya, Puji bersama suami telah diuji kesabaran dalam membangun usahanya. Hal ini dibuktikan Puji Astuti saat mendirikan usaha kerajinan kaca pyrex bernama Netha Glass.

Kepada jatimnow.com, Puji mengaku mengenalkan produk baru, unik serta jarang pembuatnya adalah tantangan terbesar. Ia bahkan kerap diremehkan bahwa produknya tidak akan laku. Tak kunjung kunjung mendapat tempat di pasar menjadi hal selalu diingatnya hingga sekarang. Bagaimana tidak, dalam membangun usaha tentunya butuh modal yang tidak sedikit. Mulai modal ide, materi serta fisik dan promosi.

Rercetus kerajinan ini bermula dari keahlian Andi yang mencoba membuat dan mencetak kaca pyrex ke berbagai bentuk. Dari situ, Puji melihat hal unik dan menilai bahwa akan memiliki peluang besar karena belum banyak pelaku usaha di bidang yang sama.

“Suatu hari ada pameran UKM di Tanggulangin, kami pun mengikutinya. Di sana, suami saya (Andi Rifiyansah) menggelar hasil karyanya yang disertai dengan demo proses pembuatan produknya. Dari situlah kami mulai dikenal masayarakat luas. Bahkan pemerintah Sidoarjo baru meliriknya ketika banyak media, baik media cetak maupun elektronik, yang meliput usaha kami,” papar Puji Astuti.

Produk kaca pyrex Netha Glass.(Foto: Dokumen Puji Astuti for jatimnow.com)Produk kaca pyrex Netha Glass.(Foto: Dokumen Puji Astuti for jatimnow.com)

Baca juga:
Melihat Ragam Kerajinan Karya Warga Binaan Lapas Klas II B Tulungagung

Ia sempat mengecek ke Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jawa Timur saat itu. Ternyata hanya 2 UKM saja yang telah terdaftar. Lalu ia memutuskan untuk mendaftarkan secara resmi produknya ke Disperindag Jatim.

Puji bersama suami juga menyadari apa yang dijual adalah bukan kebutuhan primer yang selalu dicari banyak orang. Namun dari testimoni pelanggan yang telah membeli produknya, kebanyakan tertarik dengan produknya karena unik. kebanyakan dari pelanggan tertarik untuk membeli karena faktor nilai produk yang dinilai masih mahal.

Ia tak mengelak bahwa memang bahan baku yang digunakan dalam pembuatan produknya diimpor dari Jepang. Sebab bahan tersebut di Indonesia masih belum ada. Hal itulah yang membuat nilai jual produk kaca pyrex juga sedikit mahal.

“Di awal kami merintis usaha, ada teman UKM Senior kami bilang gini `bagus sih produknya, tapi mau di jual di mana, akankah bisa laku karena harganya mahal. Apalagi bahannya dari kaca khawatir mudah pecah`. Suara-suara sumbang seperti itu kami abaikan saja karena yang suka dan tertarik membeli produk kami juga lebih banyak,” imbuhnya.

Baca juga:
Dekranasda Bojonegoro Beri Dukungan dan Fasilitasi Pelaku UMKM Lokal

Harga produk yang dijual Puji beragam. Mulai Rp20.000 hingga jutaan rupiah per unit. Harga tergantung tingkat kesulitan membuat produk.

Hingga kini, produk yang dihasilkan Puji Astuti bersama dengan suami bisa terjual 200 hingga 250 unit per bulan. Pemasaran tak hanya dilakukan di Jawa Timur. Namun juga sudah merambah pasar nasional. Banyak pelanggannya yang berasal dari luar kota bahkan luar pulau.

“Saya sangat bersyukur dengan Pemerintah Kabupaten Sidoarjo dan Pemerintah Provinsi Jawa Timur yang selalu memberikan dukungan penuh terhadap UKM seperti kami. Bentuk dukungan tersebut mulai dari pelatihan, misi dagang/studi banding dengan UKM di luar Jawa , bahkan kami juga di fasilitasi pameran-pameran,” terangnya.

Puji berharap usahanya tetap eksis dan dapat bertahan di masa pandemi meski sesulit apapun. Ia berkomitmen untuk tetap bisa melayani pelanggan dengan baik dan berharap lebih sukses lagi di masa mendatang.