Pixel Codejatimnow.com

Tradisi Jamasan Pusaka di Situs Totok Kerot Kediri Gunakan 9 Sumber Mata Air

Editor : Narendra Bakrie  Reporter : Yanuar Dedy
Prosesi Jamasan Pusaka di Situs Totok Kerot, Kabupaten Kediri (Foto: Yanuar Dedy/jatimnow.com)
Prosesi Jamasan Pusaka di Situs Totok Kerot, Kabupaten Kediri (Foto: Yanuar Dedy/jatimnow.com)

Kediri - Jamasan pusaka atau pembersihan benda-benda pusaka menjadi tradisi rutin masyarakat Jawa setiap bulan Suro, termasuk di Kabupaten Kediri. Tradisi ini ada sejak zaman kerajaan dan lestari hingga saat ini.

Di Kabupaten Kediri, Paguyuban Antik Khadiri (Patika) bersama warga dan pegiat budaya menggelar tradisi Jamasan Pusaka di situs Arca Totok Kerot, Kecamatan Pagu, Selasa (2/8/2022). 100 keris lebih disucikan dengan 9 sumber mata air bertuah.

Prosesi sakral itu dimulai dengan kirab pusaka dan tumpeng dari Kantor Desa Bulupasar menuju Situs Arca Totok Kerot. Seluruh peserta mengenakan busana adat Jawa.

Di lokasi jamasan, pusaka dan tumpeng kemudian diserahkan kepada Ki Harjito Mudho Darsono, sesepuh yang akan melakukan ritual Jamasan Pusaka. Pusaka-pusaka berupa keris, tombak dan lainnya ini merupakan peninggalan zaman kerajaan yang sudah berusia ratusan tahun.

Satu per satu pusaka dimandikan menggunakan air yang dicampur dengan aneka bunga. Yang menarik, air tersebut berasal dari 9 sumber mata air bertuah, seperti Air Terjun Sedudo Nganjuk, Sendang Tirto Kamandanu Kediri dan sumber lainnya di sekitar Totok Kerot.

Baca juga:
Umat Hindu Suku Tengger Probolinggo Gelar Ritual Tawur Kasanga, Buang Sifat Jahat

Ketua Paguyuban Antik Khadiri (Patika), Arif Baedowi mengatakan, pensucian terhadap benda pusaka ini dimaksudkan untuk membuang aura negatif yang menempel pada pusaka selama satu tahun.

"Kalau pusaka tidak dijamas, orang dulu bilang bisa membawa sengkala atau mara bahaya," terang Arif.

Jamasan Pusaka di Situs Totok Kerot Kediri ini diinsiasi Patika bersama Paguyuban Panji Joyoboyo. Acara ini baru pertama kali digelar di Kediri dan rencananya akan diadakan rutin setiap tahun.

Baca juga:
Hari Jadi Tulungagung, Warga Gelar Ritual Lampah Tapa Bisu

"Kalau pemilihan tempat ini, karena Totok Kerot merupakan situs yang dimiliki Kediri dan jarang kegiatan seperti ini di sini. Semoga bisa membawa berkah bagi masyarakat sekitar," pungkasnya.