Pixel Codejatimnow.com

Pedagang Bendera dan Umbul-umbul Mulai Menjamur di Kota Batu

Editor : Sofyan Cahyono  Reporter : Achmad Titan
Kadir, warga asal Garut Jawa Barat yang menjual bendera dan umbul-umbul di Kota Batu.(Foto: Galih Rakasiwi)
Kadir, warga asal Garut Jawa Barat yang menjual bendera dan umbul-umbul di Kota Batu.(Foto: Galih Rakasiwi)

Batu - Pedagang bendera Merah Putih dan umbul-umbul mulai menjamur di Kota Batu menjelang HUT ke-77 RI. Pemandangan itu di antaranya tampak di Jalan Wr. Supratman, Kelurahan Sisir, Kecamatan Batu, Kota Batu. Kibaran bendera merah putih berderet di sepanjang trotoar jalan.

Kadir merupakan salah satu pedagang bendera dan umbul-umbul di Kota Batu. Ia mengaku sudah berjualan sejak lima tahun terakhir setiap mendekati HUT RI. Dirinya pun rela duduk di pinggiran trotoar untuk menunggu pembeli.

"Ya ini, saya lakukan setiap menjelang HUT RI. Saya selalu datang ke Kota Batu untuk berjualan umbul-umbul dan bendera Merah Putih. Untuk penghasilan tiap hari nggak tentu. Kadang banyak, kadang sedikit," ujar warga asli Garut, Jawa Barat ini, Kamis (4/8/2022).

Kadir menjual bendera berbagai ukuran. Mulai bendera ukuran besar hingga kecil yang dipasang pada mobil. Ada pula umbul umbul hingga background. Harganya pun bervariasi.

"Misal bendera kecil dari harga mulai Rp20 ribu - Rp50 ribu. Kalau umbul umbul panjang 4-5 meter, saya jual Rp40 ribu - Rp50 ribu. Sedangkan background panjang 10 meter dengan 10 gelombang, kain yang bagus itu harganya sampai Rp400 ribu. Kalau kain bisa, saya jual Rp300 ribu per itemnya," ungkapnya.

Baca juga:
Bupati Sidoarjo Berangkatkan Karnaval HUT RI, KPU Ikutan Kirab Pemilu 2024

Kadir sudah sepekan di Kota Batu bersama 20 temannya. Mereka tinggal sementara di sebuah kontrakan yang disewa secara patungan.

"Satu kontrakan kami isi 5 orang dan tempat jualan kami berbeda-beda. Saya di sini, teman saya di sana, pokoknya tidak satu tempatlah," ucap Kadir.

Baca juga:
Rayakan HUT RI ke-78, Warga Desa Mlarak Ponorogo Bagikan 400 Telur

Biasanya mereka akan tinggal di Kota Batu selama satu bulan dan pulang ke kampung halaman pada 16 Agustus atau kalau dagangan sudah habis. Dirinya pun berharap dagangannya laris karena sejak pandemi cukup sepi.

"Semoga warga banyak yang beli. Soalnya sekarang kegiatan sudah banyak dilonggarkan. Berbeda dengan tahun tahun sebelumnya memang cukup sepi," pungkasnya.