Jombang - Gedung perpustakaan Sekolah Dasar Negeri (SDN) Brangkal 2, Kecamatan Bandarkemulyo, Jombang, rusak berat. Kondisi serupa juga terjadi di dua ruang kelas lainnya.
Kepala SDN Brangkal 2 Robby Erwanto menjelaskan, kondisi rusaknya ruangan tersebut mendapat respons dari paguyuban wali siswa. Lantaran khawatir terjadi hal-hal tak diinginkan, para wali siswa secara bergotong-royong menurunkan genting dari atap ruangan. Hal ini membuat para siswa belajar di tempat lain.
"Masyarakat khawatir anak-anaknya cedera kejatuhan genteng. Karena pernah ada genteng perpustakaan yang jatuh. Untung tidak mengenai siswa," ungkap Robby, Sabtu (6/8/2022).
Untuk kondisi dindingnya masih bagus. Mengingat gedung perpustakaan baru dibangun pada 2015. Meski tergolong bangunan baru, tapi kayu di bagian atap ruangan sudah banyak yang lapuk. Atap dan gentengnya nyaris ambruk.
"Bangunan ruang kelas ini saya kurang tahu berdiri kapan. Tapi sepertinya tidak terlalu lama. Bahkan perpustakaan itu belum sempat digunakan, tapi sudah rusak," paparnya.
Pada Oktober 2021, ruang kelas 5 dan 6 memang sengaja dikosongkan. Sebab kayu penyangga di tengah atap sudah mulai terlihat turun. Untuk menghindari resiko, ruang kelas sengaja dikosongkan.
"Setelah dikosongkan, plafon ambrol pukul 8.00 WIB. Untungnya sudah kosong, jadi tidak ada korban," katanya.
Lalu pada Januari 2022, paguyuban wali siswa beserta komite sekolah bergotong-royong menurunkan genteng. Mereka tak ingin anak-anaknya yang belajar menjadi korban bangunan ambruk.
"Paguyuban sini sangat kompak. Tanpa diminta, mereka berinisiatif sendiri menurunkan genteng. Bahkan memperbaiki tembok belakang sekolah, memberi keramik dan teras rumah dinas untuk bisa dipakai belajar," bebernya.
Robyy menyebutkan, kayu penyangga di bagian tengah atap ruang perpustakaan memang berukuran kecil. Sehingga tak mampu menahan berat genteng.
Baca juga:
Atap Bangunan SMPN di Trenggalek Rusak, Guru Mengungsi ke Aula
"Rekanannya sepertinya yang kurang sip. Perpustakaan itu masih sangat baru, itu juga sudah rapuh sekali kayunya dan cornya mengelupas," ucapnya.
Kini di SDN Brangkal 2, ruangan yang bisa dipakai untuk kegiatan belajar mengajar yakni ruang kelas 1, 2 dan kelas 3. Sedangkan untuk jumlah total siswa SDN Brangkal 2 tidak terlalu banyak.
"Kelas 4 di rumah dinas. Kelas 5 serta 6 di bekas kelas 4, menjadi satu tanpa sekat. Untuk kelas 1 ada 8 siswa, kelas 2 ada 11 siswa dan kelas 3 ada 10 siswa. Kelas 4 ada 5 siswa, kelas 5 ada 6 siswa dan kelas 6 ada 5 siswa. Totalnya hanya 45 siswa, padahal jarak dengan SDN Brangkal 1 sangat jauh," urainya.
Sedikitnya jumlah siswa di SDN Brangkal 2 disebabkan dua faktor. Yakni, letak SDN Brangkal 2 dekat dengan MI. Selanjutnya, Dusun Sidodadi Desa Brangkal merupakan kampung KB terbaik.
Selain itu, Robby mengaku di SDN Brangkal 2 juga kekurangan tenaga pendidik. Di SDN Brangkal 2 hanya ada kepala sekolah, 1 guru PAI, 5 guru kelas, 1 pembimbing mulok keagamaan dan 1 pembimbing pendidikan diniyah.
Baca juga:
KA Pandalungan Anjlok, Wabup Janji Renovasi
Sedangkan untuk guru PJOK dan guru kelas 5 kosong. Untuk menyiasati hal tersebut, Robby juga ikut mengajar siswa.
"Kalau saya sedang ada kegiatan atau sibuk, diajar sama guru kelas 6. Karena kebetulan juga sekelas," ujarnya.
Saat ditanya apakah kondisi serba kekurangan sudah dilaporkan ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Jombang, Robby mengaku sudah mengajukan perbaikan ruang kelas dan perpustakaan.
"Kemarin sudah ada survei ke sini, dari Bappeda sepertinya. Katanya yang diperbaiki tahun ini dua ruang kelas dulu yang lebih penting," tukasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Jombang Senen membenarkan kondisi di SDN Brangkal 2. Namun, Senen mengaku telah mengajukan rehabilitasi dengan menggunakan anggaran APBD Perubahan 2022.
"Kami rehab dua ruang kelas dulu, karena lebih penting. SDN Brangkal 2 masuk prioritas karena kondisinya memang membutuhkan segera perbaikan," pungkasnya.