Pixel Codejatimnow.com

Pemerintah Siapkan TNI-Polri Dampingi CJH Berisiko Tinggi

 Reporter : Erwin Yohanes
Foto: Dok. jatimnow.com
Foto: Dok. jatimnow.com

jatimnow.com - Pemerintah Indonesia mulai 2018 ini memfasilitasi tenaga terampil dari kalangan TNI Angkatan Darat dan Kepolisian guna memberikan pendampingan kepada calon jemaah haji (CJH) berisiko tinggi, saat menjalani ibadah yang bersifat menguras banyak stamina selama di Arab Saudi.

"Petugas terampil itu tergabung dalam Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) di Arab Saudi. Ada kebijakan tahun ini bahwa pemerintah kita menyediakan layanan khusus bagi jemaah yang mengalami kesulitan," kata Ketua Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Jawa Barat, Buchori di Bekasi, Rabu (18/7/2018).

Aparat tersebut disiagakan pemerintah Indonesia di sejumlah lokasi tahapan ibadah haji, di antaranya di Masjidil Haram dan di kawasan Mina yang menjadi lokasi lempar jumroh serta di lokasi ibadah sa'i di Safa-Marwah.

Meski tidak merinci berapa jumlah aparat yang dilibatkan sebagai tenaga terampil di Arab Saudi, namun Buchori memastikan setiap kelompok CJH akan memperoleh satu hingga dua petugas terampil yang siap setiap saat membantu.

Sejumlah lokasi tersebut dinilai sebagai tempat yang akan menguras banyak stamina CJH selama menjalankan ibadah, sehingga pihaknya merasa perlu memberikan pendampingan khusus kepada CJH yang berkategori berisiko tinggi.

"Kami melakukan pemeriksaan kesehatan dan melakukan deteksi dini sebagai syarat mampu atau tidaknya CJH menjalani ibadah haji," ujarnya.

"Ada juga CJH dengan risiko tinggi karena pengaruh gangguan kesehatan seperti darah tinggi, penyakit bawaan hingga usia lanjut," tambahnya.

Baca juga:
Persiapkan Perjalanan Ibadah Haji dan Umrah Anda di Sini

Terhadap kategori calhaj berisiko tinggi, kata dia, Pemerintah Indonesia bersama Arab Saudi telah bekerja sama menempatkan para petugas terampil untuk melakukan pendampingan ibadah.

"Saat melontar jumroh di sana tidak ada alat bantu, dibutuhkan orang terampil yang bisa membantu jemaah yang kesulitan. Saat jumroh akrobah, tidak ada cara lain harus digendong untuk cari dorongan, mereka akan ada di lantai atas," lanjutnya.

Selain memfasilitasi tenaga terampil, pihaknya juga membekali tikar khusus bagi CJH sebagai alas saat memerlukan istirahat selama perjalanan ibadah.

"Tikar ini yang menyediakan adalah pemerintah daerah masing-masing. Manfaatnya, pas jemaah melakukan perjalanan dari Arafah-Musdalifah-Mina, pasti butuh tempat beristirahat," katanya.

Baca juga:
Kambing Seharga Rp25 Juta hingga Pelunasan Biaya Haji

Sumber: Antara
Editor: Erwin Yohanes