Pixel Code jatimnow.com

Belasan Eks Jamaah Islamiyah Deklarasi Kembali Setia pada NKRI

Editor : Arina Pramudita   Reporter : Ni'am Kurniawan
Deklarasi setia pada NKRI di Gedung Hayam Wuruk, Kantor Gubernur Jatim. (Foto-foto: Ni'am Kurniawan/jatimnow.com)
Deklarasi setia pada NKRI di Gedung Hayam Wuruk, Kantor Gubernur Jatim. (Foto-foto: Ni'am Kurniawan/jatimnow.com)

Surabaya - Sebanyak 15 Jamaah Islamiyah (JI) mendeklarasikan diri kembali setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Mereka dengan lantang menegaskan telah keluar dari JI. Deklarasi berlangsung di Gedung Hayam Wuruk, Kantor Gubernur Jatim, Jalan Pahlawan, Surabaya, Senin (8/8/2022).

Proses pembaiatan disaksikan langsung Wagub Jatim Emil Elestianto Dardak, Wakapolda Jatim Brigjen Pol Slamet Hadi Supraptoyo, Direktorat Identifikasi dan Sosial (Idensos) Densus 88 Antiteror Brigjen Pol Arif Makhfudiharto, dan sejumlah pejabat Jatim lainnya.

"Demi Allah saya bersumpah, satu untuk berlepas diri dari baiat kepada pimpinan Jamaah Islamiyah dan organisasi Jamaah Islamiyah karena bertolak belakang dengan NKRI," ucap 15 eks anggota JI saat membacakan ikrarnya.

"Kedua, menolak dan menjauhi segala bentuk paham dan kelompok, serta tindakan yang dapat memecah belah NKRI. Ketiga, setia dan mengakui Pancasila mupun UUD 45 sebagai dasar negara. Keempat, setia dan menjaga kedaulatan NKRI. Lalu kelima, mengikuti semua peraturan perundang-undangan yang berlaku di NKRI," tambah mereka.

Eks JI saat ikrar setia pada NKRI.Eks JI saat ikrar setia pada NKRI.

Baca juga:
Masyarakat Tepi Hutan Bojonegoro Yakin Prabowo-Gibran Menang 1 Putaran

Setelah pembacaan ikrar, mereka menandatangani berkas setia ke NKRI dan mencium bendera Merah Putih.

Dalam kesempatan itu, Wagub Emil menyebut, ikrar setia adalah bentuk menjaga keutuhan NKRI dari tangan radikalisme atas nama agama.

Baca juga:
Relawan Santri Nderek Kiai Bojonegoro Optimis Menangkan Prabowo-Gibran Satu Putaran

"Dalam upaya berkelanjutan, kita percaya upaya terbaik untuk mencegah paham-paham yang bertentangan dengan prinsip negara kita, tapi juga berpotensi menimbulkan keamanan dalam ketertiban, keamanan, ketentraman di masyarakat," ucap Emil.

"Ini proses berkelanjutan, Bakesbangpol Jatim berkoordinasi dengan TNI Polri termasuk saudara-saudara kita. Justru 15 saudara kita memberi sebuah pemahaman baik lagi, untuk mengantisipasi kemungkinan kejadian serupa terjadi di berikutnya," tutupnya.