Pixel Code jatimnow.com

Soal Usulan Khofifah-Emil Jilid II, Partai di KIB Kompak Sentil Demokrat Jatim

Editor : Narendra Bakrie   Reporter : Ni'am Kurniawan
KIB Jatim tanggapi usulan Demokrat Jatim Khofifah-Emil Jilid II (Foto: Dok Ni'am Kurniawan/jatimnow.com)
KIB Jatim tanggapi usulan Demokrat Jatim Khofifah-Emil Jilid II (Foto: Dok Ni'am Kurniawan/jatimnow.com)

Surabaya - Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) Jatim angkat bicara soal usulan Demokrat Jatim mengusung kembali pasangan Khofifah Indar Parawansa- Emil Elestianto Dardak pada Pilgub 2024.

Ketua Golkar Jatim M Sarmuji menegaskan bahwa urusan koalisi tidak bisa diputuskan dari provinsi, melainkan langsung DPP. Menurutnya, di level pusat, Demokrat masih melakukan penjajakan, maka sepatutnya pengurus di daerah menunggu kepastian bergabung.

"Untuk KIB yang mau bergabung itu harus diawali dari partai yang ada di tingkat pusat. Jadi gak bisa ekornya mendahului kepalanya. Kalau ada partai baru mau masuk komunikasi ke DPP dulu, baru ke tingkat daerah," terang Sarmuji di sela Konferensi Pers KIB Jatim di Hotel Shangrila, Surabaya, Jumat (12/8/2022).

Dia mengibaratkan Demokrat seperti tamu yang datang belakangan, sehingga harus menyesuaikan diri dengan orang yang sudah datang terlebih dahulu.

"Orang yang datang belakangan harus pasti menyesuaikan diri," tambahnya.

Wakil Ketua Komisi VI DPR RI itu juga membocorkan, bahwa komunikasi antara Demokrat dengan KIB sudah berjalan.

"Kalau Demokrat pusat gabung KIB, kami pasti senang. Artinya kekuatan kita bertambah. Rintisan komunikasi (antara Demokrat dan KIB) itu ada, tapi biar waktu yang menjawab," tegasnya.

Sementara Ketua DPW PAN Jatim, Ahmad Rizki Sadig menyebut, usulan Khofifah-Emil Jilid II belum dipikirkan partainya. Pihaknya masih menunggu hasil Pileg 2024.

Baca juga:
Survei ARCI: Khofifah-Emil Unggul di Mataraman, Luluk-Lukman Cuma 4,3 Persen

"Kalo soal Jilid II tentunya berdasar undang-undang syarat pencalonan bergantung hasil Pemilu 2024. Kalau PAN mengawal sampai akhir itu sudah komitmen sebagai pengusung saat Pilgub Jatim 2018 lalu," ungkap Rizki.

Anggota DPR RI ini menegaskan, dalam KIB, semua partai memiliki semangat kebersamaan. Kalau Demokrat mau bergabung, harus mengutamakan kebersamaan.

"Tapi kalo terkait mau gabung KIB jangan pakai syarat-syarat ya. Kan KIB dibangun dalam kebersamaan bukan persyaratan," tegasnya.

Sementara Wakil Ketua DPW PPP Jatim, Mujahid Ansori menyebut, PPP masih akan menunggu hasil Pileg 2024. Tidak menutup kemungkinan PPP menyodorkan calon dari internal.

Baca juga:
Khofifah-Emil Komitmen Bangun Jatim jadi Gerbang Baru Nusantara

"Kuncinya di Pileg, dilihat dulu nanti kursi PPP, kalau lebih banyak (dari Demokrat) bisa jadi kita usul kader internal," sambung Mujahid.

Mujahid menegaskan, PPP akan berkomitmen mendukung Khofifah. Menurutnya, Khofifah bersedia maju di Pilgub Jatim lagi atau di Pilpres, PPP Jatim akan mendukung penuh.

"Kalau dengan Bu Khofifah yang notabene adalah kader asli yang dilahirkan PPP, saya kira sudah selesai. Bu Khofifah mau ke Pilpres, kita usulkan, mau maju lagi di Pilgub Jatim ya kita dukung," tegasnya.

"Saya kira, kalau partai di KIB semua senafas ya untuk Bu Khofifah. Kalau beliau maju di Pilgub Jatim, rasa-rasanya KIB siap mendukung. Tapi kalau wakilnya ya tunggu dulu," tandasnya.