Pixel Code jatimnow.com

Veteran di Kediri Berbagi Cerita Perjuangan Saat Upacara Bersama Warga

Editor : Sofyan Cahyono   Reporter : Yanuar Dedy
Kapten Inf (Purn) Abd Rochim Nur saat menjadi inspektur upacara bendera.(Foto: Yanuar Dedy/Jatimnow.com)
Kapten Inf (Purn) Abd Rochim Nur saat menjadi inspektur upacara bendera.(Foto: Yanuar Dedy/Jatimnow.com)

Kediri - Seorang Veteran menjadi inspektur upacara bendera bersama warga di Lingkungan Krajan, Kelurahan Tosaren, Kota Kediri, Rabu (17/8/2022). Dalam amanatnya, Veteran berusia 77 tahun tersebut membagikan cerita perjuangan untuk para generasi muda.

Upacara di halaman Balai Kelurahan Tosaren diikuti seluruh elemen masyarakat di Lingkungan Krajan. Mereka mengenakan pakaian daerah. Inspektur upacaranya adalah seorang Veteran Kapten Inf (Purn) Abd Rochim Nur. Ia pernah turut dalam konfrontasi Indonesia-Malaysia pada 1964-1966 di Kalimantan. Pejuang di masa itu dikenal dengan Veteran Pembela Dwikora.

Dalam amanatnya, Kapten Inf (Purn) Abd Rochim Nur membagikan cerita perjuangan, pembentukan Pembela Tanah Air (PETA) sebagai cikal bakal TNI, kemerdekaan, termasuk resolusi jihad Bung Tomo bersama arek-arek Suroboyo pada 10 November 1945. Cerita itu dihadirkan untuk memberikan semangat kepada generasi muda agar memahami dan melestarikan perjuangan para pahlawan.

“Nilai-nilai kejuangan ini harus dipahami, dimengerti dan dilestarikan generasi muda. Jangan sampai tergerus budaya barat,” kata Kapten Inf (Purn) Abd Rochim Nur.

Lebih lanjut, Kapten Inf (Purn) Abd Rochim Nur menambahkan, generasi penerus harus bangkit lebih kuat sekuat pahlawan bangsa. Sebab mereka dulu berjuang untuk merdeka dengan berdarah-darah mengorbankan nyawa.

Baca juga:
Wali Kota Surabaya Tasyakuran Hari Kemerdekaan RI Bersama Veteran

Menariknya meski sudah berusia 77 tahun, Kapten Inf (Purn) Abd Rochim Nur terlihat masih sangat kuat. Dia mampu berdiri lebih dari satu jam selama upacara berlangsung.

Sementara itu, Ketua Panitia Upacara Bendera M Istiajid mengatakan, kegiatan diselenggarakan murni dari ide dan swadaya masyarakat yang ingin menghadirkan semangat baru untuk bangkit. Mereka pun cukup antusias mengikuti upacara dengan khidmat. Termasuk seluruh petugas upacara yang merupakan warga setempat. Mereka dilatih Baninsa selama berminggu-minggu.

Baca juga:
Pj Wali Kota Batu Beri LVRI Dana Hibah Operasional Rp50 Juta, Ini Pesannya

“Idenya dari masyarakat langsung, mereka menginginkan adanya upacara bendera. Setelah 2 tahun adanya pandemi, baru kali ini bisa dilaksanakan kembali,” tandas Istiajid.