Pixel Codejatimnow.com

Karut-marut Penyaluran BPNT di Jombang, Beras Rusak hingga Kartu Kombo Rp0

Editor : Zaki Zubaidi  Reporter : Elok Aprianto
Struk penarikan uang milik salah satu KPM yang sudah ditarik agen e-warung.(Foto: Elok Aprianto/jatimnow.com)
Struk penarikan uang milik salah satu KPM yang sudah ditarik agen e-warung.(Foto: Elok Aprianto/jatimnow.com)

Jombang - Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT) dari pemerintah pusat untuk warga miskin di Jombang jadi karut-marut. Lantaran Bansos pangan tersebut memunculkan ragam persoalan.

Seperti yang dialami oleh keluarga penerima manfaat (KPM) Bansos pangan di Dusun Beji, Desa Sawi, Kecamatan Jogoroto. KPM yang seharusnya mendapat jatah 2 paket sembako bulan Juni-Juli belum juga mendapatkan paket sembako.

Padahal uang yang ada di kartu kombo milik KPM sudah digesek oleh agen e-warung, hingga nol rupiah. Namun KPM belum menerima sembako.

Ditemui di kediamannya, Khomsatin salah satu KPM di Dusun Beji, Desa Sawi mengaku seharusnya sudah menerima Bansos pangan bulan Juni-Juli. Lantaran kartu kombo miliknya sudah tidak ada uangnya lagi usai dilakukan penarikan oleh agen e-warung.

"Kemarin Senin (29/8) diberikan kabar sama koordinator BPNT, katanya disuruh gesek ke agen e-warung," ungkapnya pada sejumlah jurnalis, Selasa (30/8/2022).

Lebih lanjut ia mengatakan, setelah tiba di agen, kartu kombo miliknya dipinjam agen, dan digesekkan ke mesin EDC. Setelah itu, ia diperbolehkan pulang, tanpa membawa sembako.

"Ya sudah gak dapat sembako cuman digesek aja kartunya, dan tadinya saldo Rp400 ribu rupiah, jadi nol rupiah," bebernya.

Selain saldo nol rupiah, ia menyebut di balik struk pembayaran yang ia terima dari agen terdapat tulisan jika ia akan menerima satu paket sembako.

"Di balik struk dituliskan 1 paket lengkap itu aja, tapi gak dapat sembako waktu pulang," tegasnya.

Atas adanya hal ini, ia mengaku was-was jika uang Bansos pangan sebesar R 400 ribu yang ada di kartu kombo miliknya hilang. Ia tak menerima sama sekali Bansos pangan dobel 2 bulan, yakni Juni-Juli.

"Besaran nilai uang sebesar Rp400 ribu untuk penerimaan bulan Juni dan Juli, saldonya nol, pulang gak bawa apa-apa ya khawatir kalau kayak gini," tukasnya.

Hal serupa juga dialami oleh Siti Maslikah KPM asal Dusun Kemirigalih, Desa Sawi, Kecamatan Jogoroto. Ditemui di rumahnya, Siti mengaku ia sudah tidak menerima Bansos pangan sejak bulan Januari tahun 2022.

Dikatakan Siti, ia dari dulu menerima Bansos pangan tersebut. Namun sejak Januari tahun 2022, ia sudah tak lagi menerima Bansos pangan.

"Sejak dulu saya nerima. Sejak awal program tahun 2017 yang lalu," ungkap Siti saat ditemui di rumahnya.

Baca juga:
Warga asal Sidoarjo Terputus Bantuan Pemerintah, Komisi E DPRD Jatim Turun Tangan

Saat ditanya apakah ia tak pernah menyampaikan hal itu pada pendamping atau pihak Desa. Siti mengaku sudah dilaporkan namun belum ada kejelasan juga hingga kini.

"Sudah laporkan ke pendamping katanya dinonaktifkan dari sananya. Alasannya masih nunggu dan disuruh sabar, masih pending katanya," ucapnya.

Ia mengaku sebelumnya sempat menerima Bansos pangan berupa sembako. Dari dulu ia mengambil Bansos pangan di agen e-warung Toko Rinda.

"Ya nerima, beras, telur, bawang, sama ayam," ujarnya.

Tak hanya uang Bansos pangan yang hilang, KPM di Dusun Kemirigalih Desa Sawi mengaku mendapatkan beras dengan kualitas buruk. Tak layak konsumsi.

"Saya ngambil di Beji, mantan Bu Lurah. Ya hanya saya saja yang ngambil di sana, kalau yang lain ambil di toko Rinda," ujar Poniti.

"Beras ini memang jelek, karungnya juga beda sama yang dulu. Berasnya kalau dimasak mekar, kayak karak, ini beras lama kayaknya," bebernya.

Baca juga:
Gusar Warga Penerima BPNT dan PKH di Desa Rejoagung, Banyuwangi

Poniti menyebut beras yang ia terima sudah lama, dan berkutu. Sehinga saat ingin memasak ia harus mencampur dengan beras kualitas baik.

"Ya kalau masak saya campur, tapi masih juga gak ada rasanya. Ya seperti lama berasnya. Sudah saya bilangin ke orang-orang. Karung berase juga gak seperti biasanya. Iya ada hewane, ini beras lama kayaknya," paparnya.

Ia berharap agar beras yang ia terima kembali seperti biasanya dengan kualitas baik.

"Ya berasnya aja yang buruk. Ya saya kan gak ngerti, tapi saya nerima 25 kg beras, telur 2 bungkus isi 9, ada bawang 2 bungkus, dan ini ada ayamnya 1 kg, terus ada ikan pindang mentah 1. Ya ada 5 jenis barang," pungkas Poniti.

Sementara itu, saat hendak dikonfirmasi agen e-warung Toko Rinda yang ada di Dusun Beji, Desa Sawi, toko dan rumanya dalam kondisi tutup tak ada orang.

Berdasarkan data yang dihimpun penyaluran bansos pangan untuk bulan tahap bulan Juni Juli saat ini sudah berlangsung dan berakhir tanggal 29 Agustus kemarin.