Pixel Codejatimnow.com

Percepat Penurunan Stunting, Ketum Dharma Pertiwi Road Show ke Mojokerto

Editor : Sofyan Cahyono  Reporter : Achmad Supriyadi
Ketum Dharma Pertiwi Hetty Andika Perkasa (baju kuning) saat road show Percepatan Penurunan Stunting di Mojokerto.(Foto: Achmad Supriyadi/jatimnow.com)
Ketum Dharma Pertiwi Hetty Andika Perkasa (baju kuning) saat road show Percepatan Penurunan Stunting di Mojokerto.(Foto: Achmad Supriyadi/jatimnow.com)

Mojokerto - Ketua Umum Dharma Pertiwi Hetty Andika Perkasa datang ke Mojokerto dalam rangka roadshow percepatan penurunan stunting. Istri Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa itu datang bersama Ketua TP PKK Jawa Timur (Jatim) Arumi Bachsin dan didampingi Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati.

Hetty bersama rombongan mengunjungi beberapa tempat seperti RS DKT Mojokerto dan Pendopo Agung Trowulan. Sebanyak 60 ibu hamil dan 90 balita di bawah umur dua tahun disapa pemilik nama lengkap Diah Erwiany Trisnamurti Hendrati tersebut. Selain itu, ada demo memasak gizi seimbang untuk pencegahan stunting, pembagian hadiah dan kegiatan lainnya.

Secara simbolis, Hetty menyerahkan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) bernutrisi ke ibu hamil dan balita di bawah umur dua tahun. Saat demo memasak gizi berimbang, Hetty Andika Perkasa menjelaskan pentingnya makanan sehat dan bergizi.

"Makanan sehat dan gizi seimbang tidak harus mahal, tapi makanan yang dijamin bisa memberi asupan yang baik bagi pertumbuhan anak. Salah satunya dengan mengolah singkong," kata Hetty Andika Perkasa, Kamis (1/9/2022).

Kegiatan diakhiri dengan pemberangkatan/pelepasan tim Baksos (Babinsa, Babinpotmar dan Babinpotdirga) menuju wilayah binaan masing-masing dengan ditandai bendera start di depan Pendopo Trowulan.

Sementara itu, Ketua TP PKK Jatim Arumi Bachsin mengatakan, kehadiran Ketua Umum Dharma Pertiwi sangat membantu. Terutama dalam hal percepatan penurunan stunting di Jatim.

"Kami bersyukur Ketua Umum Dharma Pertiwi hadir menyemangati semuanya khususnya dari semua tingkatan dari pusat sampai Desa. Kami di Ketua Tim Penggerak PPK menyambut baik hal ini karena satu visi dan misi untuk menurunkan prevalensi stunting di Jawa Timur. Bantuan kali ini banyak sekali untuk ibu hamil, baduta, dan pencegahan stunting," tutur Arumi Bachsin.

PKK Jaitm juga memiliki peran cukup vital dalam pengentasan stunting. Ada inovasi Sekolah Orang Tua Hebat (SOTH) yang dilakukan Arumi Bachsin.

Baca juga:
Dewan Pakar TKN Prabowo-Gibran Pastikan Program Makan Siang Gratis Direalisasi

"Ada inovasi yang belum dimiliki provinsi lain, adalah SOTH. SOTH itu Sekolah Orang Tua Hebat. Kami membuat calon ibu atau ibu baru untuk mengetahui betul apa yang harus dimiliki secara ilmu untuk mendidik dan merawat anak khususnya di 1.000 hari pertama kehidupan," papar istri Wakil Gubernur Jatim Emil Elistianto Dardak itu.

Terpisah, Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati mengatakan kedatangan Ketua Umum Dharma Pertiwi Hetty Andika Perkasa baik untuk membantu Pemkab Mojokerto dalam rangka percepatan penurunan stunting. Prevalensi angka stunting di Kabupaten Mojokerto mencapai angka 27,4 persen

"Kami berdasarkan data SSGI tahun 2021 yang dilakukan Pemerintah Pusat melalui Kemenkes pada angka 27,4 persen. Tahun ini sudah dilaksanakan SSGI lagi, tetapi hasilnya di akhir 2022 ini," jelas Bupati Mojokerto kepada awak media.

Pemerintah daerah memiliki strategi penurunan stunting. Di antaranya dengan melakukan pengukuran tinggi badan para balita. Upaya ini bisa menghasilkan data-data secara cermat terhadap kondisi para balita yang ada di Kabupaten Mojokerto.

Baca juga:
Budi Daya Ikan jadi Solusi Pj Wali Kota Malang Tangani 3 Masalah Ini

"Maka untuk kami bisa melakukan intervensi secara langsung dan tepat sasaran, kami akan melakukan pengukuran secara cermat terhadap seluruh Balita yang ada di Kabupaten Mojokerto," ujarnya.

Pengukuran tinggi badan balita sudah didukung dari Dana DAK untuk pengadaan alat kesehatan. Ini akan dilaksanakan pada akhir tahun.

"Mudah-mudahan kami mendapatkan angka di bawah 27,4 persen. Sehingga kami nanti bisa mendapatkan siapa yang masuk kategori stunting dan harus dilakukan intervensi. Di samping juga, angka percepatan penurunan stunting ini juga dilakukan dalam upaya untuk pencegahan lahirnya bayi-bayi stunting maupun balita-balita tidak terkontrol kenaikan berat badannya sehingga kemudian jatuh pada kondisi stunting," pungkasnya.