Pixel Codejatimnow.com

Harga Naik, Solar di Tuban Mulai Langka, Nelayan Sulit Melaut

Editor : Zaki Zubaidi  Reporter : Ni'am Kurniawan
Ilustrasi. (Foto: Dok. jatimnow.com)
Ilustrasi. (Foto: Dok. jatimnow.com)

Surabaya - Putusan Presiden RI Joko Widodo menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) berimbas pada kelangkaan Solar di Kabupaten Tuban. Akibatnya, para nelayan di Kota Wali itu kini memilih tak melaut, karena kelangkaan solar.

Hal itu diungkapkan, Nur Yanto, salah satu nelayan asal Palang, Tuban.

"Untuk nelayan pancing seperti saya membutuhkan 40 liter Solar. Namun hanya boleh membeli di SPBU sebanyak 20 liter. Itupun langka," ucap Nur Yanto, Senin (5/9/2022).

Kalaupun ada, lanjut Yanto, para nelayan harus mengantre di SPBU minimal satu jam untuk memperoleh solar yang di butuhkan.

"Saya harus menunggu sekitar satu jam untuk mendapatkan Solar guna kebutuhan melaut," lanjut Yanto.

Sementara itu, anggota Komisi D DPRD Jatim Nur Azis mengatakan, kebijakan baru yang dikeluarkan pemerintah itu selayaknya diiringi dengan solusi bagi rakyat kecil.

Baca juga:
Viral Video Nelayan Terombang-ambing di Laut, Ternyata Warga Lamongan

Anggota Komisi D DPRD Jatim Nur Azis. (Foto: dok)Anggota Komisi D DPRD Jatim Nur Azis. (Foto: dok)

"Padahal Tuban penyumbang ekonomi laut terbesar, harusnya pemerintah perhatikan itu," ucap Nur Azis di kantor DPRD Jatim, Jalan Indrapura, Surabaya.

Politisi PKB itu juga mengaku, para nelayan di Tuban mulai kesulitan untuk membeli Solar. Dari cerita para nelayan, ada regulasi tertentu bagi untuk bisa membeli Solar di SPBU.

Baca juga:
Nelayan Lamongan Takut Melaut, Imbas Gelombang Tinggi

"Nelayan sangat kesulitan untuk mendapatkannya BBM karena untuk mendapatkan harus ada persyaratan yang membuat nelayan sulit membelinya," tegasnya.

Ia meminta, pemerintah segera turun tangan untuk mengurai kelangkaan Solar yang terjadi akibat kenaikan BBM itu.

"Harusnya nasib nelayan ini diperhatikan dengan membuat regulasi khusus untuk menyejahterakan rakyat," tandas pria kelahiran Tuban itu.