Pixel Code jatimnow.com

Asyik Nggowes, Pria di Surabaya Ditangkap Polisi

Editor : Zaki Zubaidi   Reporter : Zain Ahmad
Barang bukti sepeda yang digubakan tersangka JN saat diamankan di Mapolsek Kenjeran.(Foto: Polsek Kenjeran for jatimnow.com)
Barang bukti sepeda yang digubakan tersangka JN saat diamankan di Mapolsek Kenjeran.(Foto: Polsek Kenjeran for jatimnow.com)

Surabaya - Seorang pria diamankan Unit Reskrim Polsek Kenjeran saat sedang asyik nggowes. Lho, kok bisa?

Ya, pemuda 30 tahun berinisial JN, yang tinggal di Jalan Kapas Madya, Surabaya itu ditangkap setelah kedapatan mencuri handphone.

Atas perbuatannya itu, pelaku hampir dimassa warga. Beruntung polisi cepat mengevakuasi pelaku dari kepungan massa, kemudian dibawa ke Mapolsek Kenjeran.

Kanitreskrim Polsek Kenjeran, AKP Soeryadi menjelaskan, pelaku ditangkap setelah kabur usai mencuri handphone di sebuah indekos di Jalan Bulak Cumpat Barat, Surabaya, akhir Agustus 2022.

Awalnya, anggota yang sedang patroli mendapatkan laporan pencurian tersebut, kemudian melakukan pengejaran terhadap pelaku yang saat itu membawa sepeda. Pelaku kemudian dapat diamankan tak jauh dari TKP.

Baca juga:
Pasar Tanjung Jember Tidak Aman, Barang Dagangan Sering Hilang Misterius

"Kejadiannya pagi sekitar pukul 04.30 WIB. Pelaku ini mencuri HP sendirian bawa sepeda angin. Korban saat itu mengetahui, kemudian dilaporkan ke anggota yang saat itu sedang patroli," terangnya, Selasa (6/9/2022).

Saat diamankan, pelaku mengakui perbuatannya. Bersama barang bukti lantas dibawa ke Mapolsek untuk diperiksa.

Kepada penyidik, pelaku berdalih nekat melakukan pencurian itu lantaran butuh uang untuk membayar kos. Selain juga untuk kebutuhan sehari-hari.

Baca juga:
Maling di Pacitan Nekad Beraksi Siang Hari, Bawa Kabur Uang Rp2,75 Juta

Namun, dari hasil pemeriksaan lanjutan, rupanya pelaku merupakan seorang residivis atas kasus yang sama, juga mencuri handphone.

"Yang bersangkutan ini pernah ditahan di sini juga (Polsek Kenjeran). Tahun 2015. Kasusnya sama, mencuri HP. Saat ini pengakuannya masih akan terus kami dalami, untuk mencari tahu kemungkinan TKP lainnya," jelas Soeryadi.