Pixel Codejatimnow.com

Sebelum Tewas, Santri Ponpes Gontor Ponorogo Jadi Ketua Perkemahan Kamis-Jumat

Editor : Sofyan Cahyono  Reporter : Mita Kusuma
Pintu masuk Ponpes Modern Darussalam Gontor.(Mita Kusuma/jatimnow.com)
Pintu masuk Ponpes Modern Darussalam Gontor.(Mita Kusuma/jatimnow.com)

Ponorogo - Pihak Pondok Pesantren (Ponpes) Modern Darussalam Gontor membagikan sedikit cerita sebelum tewasnya santri berinisial AM asal Palembang. Kejadian nahas itu terjadi pada 22 Agustus 2022. Sebelumnya, AM ditunjuk sebagai Ketua Perkemahan Kamis-Jumat, 18-19 Agustus 2022.

“Karena kami (Ponpes Modern Darussalam Gontor) melaksanakan perkemahan setiap Kamis-Jumat pada santri baru,” ujar Juru Bicara Ponpes Modern Darussalam Gontor Ustad Noor Syaid, Selasa (6/9/2022).

Sebagai ketua pelaksana, AM harus mengumpulkan barang pinjaman ke gudang pada Jumat dan Sabtu. Lalu Senin (22/9/2022), dilakukan pemeriksaan. Hal itu dilakukan untuk memastikan jumlah barang sudah sesuai atau belum. Termasuk untuk memeriksa apakah ada barang yang rusak atau hilang.

“Kemungkinan terjadi di situ. Senin kejadiannya, yang jelas Gontor berduka,” pungkas

Sebelumnya, tangis seorang ibu pecah di hadapan pengacara kondang Hotman Paris. Ibu yang menggunakan jilbab itu curhat bahwa anaknya meninggal diduga karena penganiayaan. Anaknya adalah seorang santri di salah satu pondok ternama Ponorogo. Dugaannya, sang anak tewas karena dianiaya.

Baca juga:
Warga Pamekasan Pulang Ngarit Dibacok Pria Misterius

Video tersebut kemudian diunggah di Instagram pribadi Hotman Paris dan menjadi viral. Dalam video unggahan tersebut terdengar aduan sang ibu.

“Dia anak yang berprestasi, bang,” ujar sang ibu seperti yang didengar jatimnow.com.

Di unggahan lainnya, Hotman Paris menyentil Kapolda Jawa Timur.

Baca juga:
5 Fakta Ayah Tega Aniaya Bayi Berusia 6 Hari di Surabaya

"Bapak Kapolda Jawa Timur mohon segera dilakukan penyelidikan atas meninggalnya anak Ibu Soimah,” sebut Hotman.

Adalah Albar Mahdi, santri yang mengalami dugaan penganiayaan hingga tewas. Korban merupakan santri kelas lima atau setara dengan kelas 11 SMA. Korban tercatat sebagai santri di ponpes yang ada di Kecamatan Mlarak, Kabupaten Ponorogo. Korban tewas tersebut dipulangkan ke orang tuanya di Palembang, dan telah dimakamkan pada 22 Agustus 2022.