Pixel Code jatimnow.com

Keluarga Korban Longsor Ponorogo, Terancam Tergusur

  Reporter : Mita Kusuma
warga korban longsor di Banaran yang menunggu bantuan rumah hunian dari pemerintah
warga korban longsor di Banaran yang menunggu bantuan rumah hunian dari pemerintah

jatimnow.com - Bencana tanah longsor April 2017 di Dusun Tangkil, Desa Banaran, Kecamatan Pulung, rupanya masih menyisakan masalah.

3 Kepala Keluarga (KK) yang hingga kini tinggal di rumah hunian sementara (huntara), belum juga mendapatkan bantuan rumah hunian tetap (Huntap). Mereka pun terancam tergusur.

Sebab, 1 April 2018, merupakan batas waktu bagi penghuni Huntara untuk pindah.  Huntara yang kini berdiri di lahan pribadi tersebut, rencananya akan dibongkar.

Padahal, masih ada 3 KK dengan 6 jiwa yang masih menghuni tempat tersebut.

Adalah Kateni, Pairah dan Jimin, 3 KK yang kini tengah merasakan keresahan nasib. Kateni, mengatakan, pasrah dengan keadaannya.

Baca juga:
Laskar Kamil, Bantahan Ketua KPU Sidoarjo, Dana BOS SMK 2 PGRI Ponorogo

"Saya tergantung kepala desa. Kebijakannya bagaimana nanti. Karena memang tidak mempunyai lahan dan saudara," kata Kateni, Kamis (8/3/2018).

Dia mengatakan, harta satu-satunya hanya rumahnya, yang kini keadaannya retak dan terancam longsor.

"Ya bagaimana lagi. Lihat 1 April disuruh pindah kemana. Tapi saya pengen disini sampai ada penyelesaian masalah kami pindah kemana," katanya.

Kepala Desa Banaran, Sarnu, mengatakan, awalnya ada 5 KK yang mengungsi. 1 KK sudah mendirikan rumah, 1 KK lainnya ke rumah saudaranya. Tinggal 3 KK yang tidak ada tanah maupun saudara.

"Desa sudah mengajukan ke berbagai dinas terkait. Bahwa masih ada 3 KK yang bertahan di Huntara," kata Sarnu.

Jadi, lanjut dia, permintaan Pemerintah Desa, per 1 April walaupun dibongkar disisakan satu unit untuk 3 KK tersebut.

Baca juga:
Tanah Longsor Tutup Akses Jalan Madiun ke Telaga Ngebel Ponorogo


Sementara itu, Wakil Bupati Ponorogo, Sudjarno Rabu (7/3/2018) secara resmi menyerahkan kunci huntap pada 40 KK.  Dari 40 unit huntap, 36 unit merupakan bantuan dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur, sedangkan 4 unit lainnya dari Pemkab Ponorogo.

"Dari 40 unit memang 36 dari provinsi, 4 lainnya dari kami. Kesepakatannya begitu," katanya.

Dia menjelaskan, rinciannya dari 40 rumah, 33 rumah masih berada di Desa Banaran. 5 rumah berada di Desa Singgahan. 2 rumah lainnya berada di Desa Belitung.

"Semua dibangun di atas tanah sendiri. Entah itu waris atau lainnya. Sehingga tidak ada masalah sama sekali. Semua clear," tambah Sudjarno.

Ditanya tentang alasan mengapa baru diserahkan, Sudjarno mengaku karena persoalan proses saja. Walaupun secara simbolis baru diserahkan, tetapi rumah sudah ditempati beberapa bulan lalu.

Di sisi lain, salah satu penerima Huntap, Sogol, mengaku senang dengan bantuan tersebut. "Senang sudah ada rumah. Walaupun tidak seluas rumah yang rata dengan tanah longsor," katanya.

Seperti diketahui, bencana longsor besar menimpa Dusun Tangkil, Desa Banaran, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo, Sabtu (31/4/2017) lalu. Saat itu, longsor meluluh lantakkan 36 rumah dan 28 korban. Dari 28 korban, 5 korban ditemukan.

Reporter: Mita Kusuma
Editor: Erwin Y

Persebaya Tekuk Persija, Ini Rahasianya
Olah Raga

Persebaya Tekuk Persija, Ini Rahasianya

Pelatih Persebaya Paul Munster mengakui, ini memang bukan pertandingan yang mudah. Tetapi ada kunci yang membuat Persebaya berhasil meraih kemenangan.