Mojokerto - Aksi demo penolakan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) oleh mahasiswa yang tergabung dalam Cipayung Plus Mojokerto Raya dari HMI, PMII, IMM, dan GMNI, sempat ricuh.
Kericuhan terjadi diduga karena ada salah satu mahasiswa yang terkena pukulan oleh oknum polisi yang menjaga aksi demo di depan Kantor DPRD Kota Mojokerto.
Ketua HMI Mojokerto, Elang Teja Kusuma mengatakan, dirinya terkena pukul oleh oknum polisi yang menjaga aksi demo itu.
"Waktu Pak Ito (Ketua DPRD Kota Mojokerto Sunarto) mau mundur, saya secara sengaja maupun tidak, saya terkena kepalan tangan di sebelah sini (pelipis kiri)," kata Teja.
Setelah diduga terkena pukulan dari oknum polisi, dirinya langsung ditarik oleh rekan-rekannya agar mundur dari barisan.
Baca juga:
Ratusan Guru Swasta Demo di Kantor Pemkab Bojonegoro, Minta Diangkat PPPK
"Saya sudah menyatakan tegas, polisi lebih tepatnya Kapolres Mojokerto Kota harus memberi pernyataan sikap secara tegas kepada anggotanya," ungkapnya.
Ia menegaskan, orang yang melakukan aksi dugaan pemukulan tersebut adalah oknum anggota polisi saat melakukan pengamanan demonstrasi.
"Dua kali 24 jam anggotanya ditindak (janji Kapolres Mojokerto Kota). Polisi yang mengamankan, kalau dilihat sengaja, dilihat dari gesek-gesekan tadi," bebernya.
Baca juga:
Mahasiswa Jember Demo Tuntut Presiden dan DPR RI Patuhi Putusan MK
Sementara itu, Kapolres Mojokerto Kota AKBP Wiwit Adi Satria berjanji akan menindak personel jika terbukti melakukan pelanggaran atau aksi kekerasan terhadap mahasiswa saat demo berlangsung.
"Saya akan tindak tegas jika memang bersalah. Mana Kasi Provam, panggil ke sini," tegas Wiwit.