Pixel Codejatimnow.com

Musim Kemarau, Ketersediaan Air Pertanian di Bojonegoro Dijamin Aman

Editor : Zaki Zubaidi  Reporter : Misbahul Munir
Lahan pertanian di Desa Ngampal Kecamatan Sumberrejo yang ditanami padi (Foto: Misbahul Munir/jatimnow.com)
Lahan pertanian di Desa Ngampal Kecamatan Sumberrejo yang ditanami padi (Foto: Misbahul Munir/jatimnow.com)

Bojonegoro - Dinas PU SDA Provinsi Jatim, UPT Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Bengawan Solo (SDA WSBS) di Bojonegoro memastikan ketersediaan air untuk pertanian cukup hingga Oktober mendatang.

Sutrisno, Pengamat Daerah Irigasi UPT Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Bengawan Solo (SDA WSBS) Bojonegoro, mengatakan, ketersediaan air untuk pertaian wilayah daerah irigasi Bendungan Pacal masih cukup hingga Oktober mendatang.

"Untuk ketersediaan air pada musim kemarau ini wilayah DI (daerah irigasi) Pacal masih aman. Kapasitas air di waduk Pacal masih berkisar 9 sampai 10 jutaan meter kubik," ujarnya, Kamis (8/9/2022).

Menurutnya pada daerah irigasi Pacal terdapat 16 ribu hektare lahan pertanian. Sesuai dengan rencana tata tanam (RTT) pada musim ini adalah untuk menanam palawija namun di beberapa titik terdapat petani yang menanam padi.

Baca juga:
Kemarau Panjang, Harga Bahan Pokok di Sumenep Merangkak Naik

"Untuk DI Pacal terdapat 1800 hektare lahan yang ditanami padi yang tersebar di Kecamatan Kapas, Balen dan beberapa di Sumberrejo, sisanya palawija," bebernya.

Sutrisno menjelaskan, untuk pelayanan air pihaknya membagi dalam beberapa tahap. Yakni pada tahap pertama awal musim tanam, tahap kedua masa pertumbuhan hingga tahapan jelang panen.

Baca juga:
Kemarau Belum Berakhir meski Hujan Turun di Ponorogo

"Pada tahap 1 kemarin awal musim tanam kita beri pelayanan 3600 meter kubik per detik selama 30 hari hingga masa tanam selesai. Pada tahap kedua ini kita hanya beri layanan untuk petani yang menanam padi sekitar 1500-an selama 30 hari sampai Oktober dan cukup hingga panen," pungkasnya.