Pixel Codejatimnow.com

Hari Kakatua Nasional, Pencinta Satwa di Mojokerto Lepasliarkan Burung Domestik

Editor : Sofyan Cahyono  Reporter : Achmad Supriyadi
Pencinta alam ketika melepasliarkan burung prenjak dan ciblek.(Foto: Achmad Supriyadi/jatimnow.com)
Pencinta alam ketika melepasliarkan burung prenjak dan ciblek.(Foto: Achmad Supriyadi/jatimnow.com)

Mojokerto - Memperingati Hari Kakatua Nasional, sejumlah penggemar satwa melepasliarkan burung lokal atau domestik, Jumat (16/9/2022). Pencinta satwa yang tergabung dalam Komunitas Burung Free Fly (KBFF) Mojokerto melepaskan burung prenjak tamu dan ciblek ke alam di pinggir sungai Desa Pandanarum, Kecamatan Pacet.

Anggota KBFF Abah Rahmat mengatakan, ada enam pasang ekor burung yang dikembalikan ke alam yang berkontur perbukitan.

"Ada enam pasang atau 12 ekor burung. Ada dua jenis burung yang kami lepaskan," kata Rahmat kepada sejumlah wartawan.

Burung prenjak dan ciblek yang dilepasliarkan didapat dengan cara membeli dari pedagang burung di media sosial. Pria yang kerap disapa Man Odixs ini menyebutkan, pihaknya ingin mengembalikan burung yang biasa bersarang di rumpun ilalang, semak belukar ke alam bebas.

Baca juga:
4 Kali Terbakar, Satwa di Gunung Budeg Tulungagung Terancam Kehilangan Habitatnya

"Jadi posisi burung-burung (jenis prenjak) ini banyak ditangkap. Harapannya jangan ditangkap, burung-burung yang menetas di alam biar lebih lestari lagi," terangnya.

Lelaki berusia 42 tahun ini berharap tidak ada lagi transaksi hewan yang ada di alam liar. Termasuk Kakatua yang merupakan burung asli hewan endemi Indonesia masuk dalam kategori dilindungi.

Baca juga:
Melihat Lebih Dekat Penangkaran Burung Kakatua di Mojokerto

Selain itu, Kakatua merupakan jenis burung hias yang memiliki bulu indah dengan lengkingan suara cukup nyaring. Spesies ini termasuk salah satu burung dengan kecerdasan cukup bagus.

"Kebetulan hari ini kan Hari Kakatua Indonesia, ikut meramaikan sekaligus melestarikan Kakatua yang ada di alam liar. Jangan ditangkap dan dijual, biar anak cucu kita masih bisa melihat keberadaan burung-burung itu," pungkasnya.