Pixel Codejatimnow.com

Khofifah Bicara Pentingnya Social-Intelektual Capital untuk Inovasi dan Riset

Editor : Narendra Bakrie  Reporter : Farizal Tito
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa di Kampus Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya (Foto: Fahrizal Tito/jatimnow.com)
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa di Kampus Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya (Foto: Fahrizal Tito/jatimnow.com)

Surabaya - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengajak 2035 mahasiswa baru di Universitas Muhammadiyah Surabaya untuk belajar social capital, diikuti dengan intelektual capital.

Hal itu diungkapkan Khofifah dalam acara pengenalan lingkungan kampus yang disebut MOX (Mastama, Ordik dan Expo UKM) yang digelar di halaman Kampus setempat, Senin (26/9/2022).

"Seringkali kita ini berbicara social capital. Hari ini kita berada di kampus, maka yang harus kita bangun adalah social capital yang luar biasa diikuti dengan intelektual capital," terang Khofifah.

Menurutnya, sinergi antara social capital dan intelektual capital dapat menjadi kekuatan yang luar biasa ketika membuat inovasi maupun riset.

"Sinergi di antara social capital dan intelektual capital ini mudah-mudahan bisa terus memberikan penguatan. Kalau kita mau ikut, temanya HUT Kemerdekaan RI ke-77 berarti pulihnya lebih cepat, bangkitnya lebih kuat, kira-kira posisinya seperti itu," ujarnya.

Baca juga:
Tidak Sempat Daftar SNBP? Yuk Pilih Undiksha Lewat SNBT

Gubernur wanita pertama di Jawa Timur itu mengungkapkan, saat ini kekuatan social capital dan intelektual capital di wilayahnya sangat luar biasa.

"Menyinkronkan itu supaya inovasi-inovasi selalu muncul, kemudian berbagai riset-riset yang bisa memberikan efektivitas dan efisiensi seluruh proses layanan publik, kalau bagi pemerintah, itu menjadi sangat penting. Bagi industri juga menjadi sangat penting," katanya.

Baca juga:
Pria asal Nganjuk Ditabrak Polisi di Kediri

Pada pembukaan MOX tersebut, ribuan maba UM Surabaya mengirim surat digital kepada Presiden Republik Indonesia Joko Widodo terkait harapan keselamatan data digital di Indonesia. Hal tersebut merespons adanya fenomena hacker Bjorka belakangan ini.