Pixel Codejatimnow.com

Mahasiswa ITS Temukan Obat Kanker Payudara Berbahan Dasar Bawang Merah

Editor : Arif Ardianto  Reporter : Farizal Tito
 Tiga mahasiswa ITS saat meneliti kandungan bawang merah pencegah kanker di laboratorium kampus setempat
Tiga mahasiswa ITS saat meneliti kandungan bawang merah pencegah kanker di laboratorium kampus setempat

jatimnow.com - Mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya berhasil menemukan senyawa kimia dari bawang merah yang berkhasiat mencegah penyebaran penyakit kanker payudara.

Mereka adalah Alvin Romadhoni Putra, Iftyna Dewi Umaroh dan M Izzudin Jifaturrohman.

Menurut Alvin, salah satu anggota tim, dipilihnya bawang merah sebagai bahan utama lantaran mengandung senyawa kuersetin. Sebenarnya senyawa tersebut dimiliki pula oleh buah apel, brokoli dan bayam tetapi kandungan senyawa kuersetin di dalam bawang merah lebih banyak dari pada yang lain.

"Senyawa kuersetin bawang merah mampu menginduksi apoptosis dan menghambat sel kanker payudara. Di samping itu juga memiliki efek meningkatkan efikasi cisplatin yang merupakan salah satu obat kanker seperti kanker ovarium, kanker kolon dan kanker paru-paru. Sehingga bawang merah ini dapat dijadikan sebagai agen anti kanker," jelas Alvin, Rabu (25/7/2018).

Mahasiswa Departemen Kimia ITS itu mengatakan, selain berperan sebagai senyawa yang mampu mendeaktifkan banyak karsinogen potensial dan pemicu tumor, ternyata kuersetin memiliki sifat kelarutan, biovailibilitas, sifat hidrofobik dan permeabilitas yang buruk.

"Hal itu yang menginisiasi kami untuk membuat kuersetin lebih larut dalam tubuh. Untuk mengetahui senyawa-senyawa itu, bawah merah terlebih dahulu melalui proses nanoenkapsulasi dan nanocarriernya bovine serum albumin,” ungkapnya.

Penggunaan bovine serum albumin atau BSA (protein sapi) berguna sebagai pembawa si kuersetin ke dalam tubuh dalam bentuk nanoenkapsulasi. Selain itu, adanya kantong hidrofobik dalam BSA akan mempermudah proses reaksi dengan kuersetin.

Baca juga:
Mahaiswa ITS Gagas Modifikasi Aspal dari Limbah Lumpur dan Kelapa Sawit

"Dengan dilakukannya nanoenkapsulasi kuersetin-BSA dapat meningkatkan kinerja kuersetin sebagai antikanker yang tepat sasaran pada sel kankernya tanpa merusak sel lain di sekitarnya," papar mahasiswa angkatan 2016 tersebut.

Diakuinya, bahwa dalam melakukan penelitian tersebut tidaklah mudah. Timnya sempat mengalami kegagalan dalam proses nanoenkapsulasi dan pembuatan ekstrak yang tidak sesuai.

Namun, adanya kesungguhan dan kerja keras tim akhirnya mampu menghasilkan salah satu penawar untuk mencegah terjadinya kanker payudara.

Penelitian mahasiswa ITS ini dirasa dapat bermanfaat bagi masyarakat, mengingat kanker payudara merupakan salah satu penyumbang kematian terbesar bagi wanita.

Baca juga:
Pemkot Surabaya Buka Lomba Inovasi Kota Inovboyo 2024, Buruan Daftar!

Menurut penelitian World Health Organization (WHO), jumlah pasien kanker payudara mencapai 13 juta jiwa dalam kurun waktu empat tahun (2008-2015).

"Alangkah baiknya juga jika ke depannya akan ada penelitan serupa yang lebih inovatif," tandasnya.

Reporter: Fahrizal Tito
Editor: Arif Ardianto