Pixel Codejatimnow.com

Khofifah Ingin UMKM Jatim Naik Kelas, Tersertifikasi hingga Terstandarkan

Editor : Arina Pramudita  Reporter : Ni'am Kurniawan
Gubernur Khofifah saat membuka Festival UMKM Kemenkeu Satu Jawa Timur di Sidoarjo. (Foto: Humas Pemprov Jatim/jatimnow.com)
Gubernur Khofifah saat membuka Festival UMKM Kemenkeu Satu Jawa Timur di Sidoarjo. (Foto: Humas Pemprov Jatim/jatimnow.com)

jatimnow.com - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengapresiasi dukungan yang diberikan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) RI melalui Sekretariat Jenderal Perwakilan Kementerian Keuangan I Jawa Timur, kepada pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Jatim.

Ini disampaikan Khofifah saat menghadiri festival UMKM Kemenkeu Satu Jawa Timur bertajuk "UMKM Jatim bangkit, Ekonomi Melejit" yang digelar sejak 28-30 September 2022 di Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Jawa Timur, Jalan Raya Bandara Juanda No 39, Semambung, Kabupaten Sidoarjo.

Opening Ceremony Festival UMKM Satu Jawa Timur, dihadiri Staf Ahli Kemenkeu Bidang Penerimaan Negara Oza Olavia, Kepala Perwakilan Kemenkeu Provinsi Jatim John L Hutagaol, Direktur Utama BPDPKS Eddy Abdurrachman, Anggota Komisi XI DPR RI Indah Kurnia dan Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani. Pembukaan dipimpin Gubernur Khofifah dengan ditandai pemukulan kentongan.

Dengan dibukanya festival UMKM, orang nomor satu di Jatim itu optimis dukungan dan sinergitas dari berbagai pihak bisa semakin mewujudkan terciptanya iklim yang kondusif bagi tumbuh kembang UMKM di Jawa Timur.

"Apa yang sudah dilakukan oleh Kemenkeu Satu melalui festival UMKM ini sesuatu yang perlu kita dukung bersama. Alhamdulillah hari ini kita melakukan proses penguatan sinergi dan kolaborasi yang diharapkan akan menjadi bagian dari seluruh penguatan energi kita untuk bisa membangun percepatan pensejahteraan masyarakat melalui program UMKM Jatim supaya naik kelas," tutur Gubernur Khofifah, Rabu (28/9/2022).

Khofifah menambahkan, melalui konsep pentahelix collaboration antara pemerintah, dunia bisnis, komunitas, perguruan tinggi, media, dan sektor keuangan, menjadi kunci dalam pemberdayaan koperasi dan UMKM Jawa Timur.

"Ini menjadi bukti bahwa sinergi dan kolaborasi telah dilakukan dalam pemberdayaan koperasi dan UMKM di Jawa Timur," imbuhnya.

Baca juga:
Titik Indrawati Sukses Berbisnis karena Ingin Angkat Derajat Keluarga

Gubernur Khofifah saat memukul kentongan tanda di bukanya Festival UMKM Jatim.Gubernur Khofifah saat memukul kentongan tanda di bukanya Festival UMKM Jatim.

Melalui konsep pentahelix collaboration antara pemerintah, dunia bisnis, komunitas, perguruan tinggi, media, dan sektor keuangan, diharapkan Khofifah untuk menjadi kunci pemberdayaan koperasi dan UMKM Jawa Timur.

"Ini menjadi bukti bahwa sinergi dan kolaborasi telah dilakukan dalam pemberdayaan koperasi dan UMKM di Jawa Timur," tuturnya.

Baca juga:
Penyintas ODGJ Malang Bangkit lewat UMKM, Siap Bersaing di Pasar Online

Upaya sinergitas antar sektor, lanjut Khofifah, terbukti telah meningkatkan kontribusi koperasi dan UMKM terhadap ekonomi Jawa Timur. Pada tahun 2021, Koperasi UMKM Jatim memberikan kontribusi sebesar 57,81 persen terhadap PDRB Jatim atau setara dengan Rp1.418,94 triliun.

Capaian tersebut, lanjutnya, mengalami peningkatan dibandingkan kondisi di tahun 2020 yang mencapai Rp1.361,39 triliun dengan kontribusi sebesar 57,25 persen dengan jumlah koperasi aktif saat ini sebanyak 22.970. Hal ini semakin menegaskan bahwa koperasi dan UMKM menjadi tulang punggung ekonomi Jawa Timur.

"Sedangkan berdasarkan data Kementerian UMKM RI, jumlah UMKM di Indonesia mencapai 64 juta dengan kontribusi PDRB sebesar 61 persen atau senilai Rp574 triliun. Jumlah yang sangat signifikan. Maka dampaknya juga besar. Jadi UMKM merupakan salah satu motor penggerak ekonomi kita," jelas Mantan Mensos RI itu.