Pixel Codejatimnow.com

Tim KKN ITS Ciptakan Penakar Hujan Otomatis untuk Mitigasi Banjir

Editor : Sofyan Cahyono  Reporter : Farizal Tito
Alat penakar hujan otomatis.(Foto: Humas ITS for jatimnow.com)
Alat penakar hujan otomatis.(Foto: Humas ITS for jatimnow.com)

jatimnow.com - Tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menciptakan alat penakar hujan otomatis yang dapat mengakomodasi masyarakat dalam memitigasi terjadinya banjir di lingkungan sekitarnya.

Ketua Pelaksana KKN Muhammad Hafiizh Imaaduddiin MT menyampaikan, ide pembuatan inovasi ini bermula dari pertumbuhan perumahan dan rendahnya elevasi rumah warga di Desa Tambaksumur, Kabupaten Sidoarjo. Selain itu juga berkaca pada semakin bertumpuknya limbah cair di sekitar permukiman tersebut menyebabkan terjadinya sedimentasi dan kenaikan muka air di saluran.

“Dengan permasalahan tersebut perlu adanya pembersihan dan pemantauan rutin saluran drainase warga,” ujar dosen yang biasa disapa Hafiizh ini, Jumat (7/11/2022).

Untuk memantau keadaan saat hujan, tim KKN menciptakan Automatic Rainfall Recorder (ARR) dan Automatic Water Level Recording (AWLR). Kedua alat ditempatkan pada titik lokasi yang berbeda dengan perhitungkan dan pengukuran topografi.

Misalnya, alat ARR ditempatkan pada salah satu atap warga yang kemudian akan menampung air dan melaporkan berbagai macam data saat hujan melalui aplikasi yang sudah terpasang di smartphone warga.

"Saat penampung air ARR penuh, maka akan menampilkan data tinggi dan durasi hujan serta timbul genangan air setinggi berapa," jelas dosen Departemen Teknik Infrastruktur Sipil (DTIS) itu.

Baca juga:
Kisah Nadya Andini, Mahasiswa Tunarungu ITS Lulus Cumlaude

Di sisi lain, AWLR ditempatkan pada salah satu saluran drainase perumahan warga. Hal ini dikarenakan AWLR akan berfungsi sebagai pemantau muka air saluran warga dengan sistem Internet of Things (IoT).

"Terdapat aplikasi smartphone yang dapat digunakan oleh warga secara realtime keadaan saluran saat hujan. Sehingga dengan adanya aplikasi internet, para warga tidak perlu datang ke lokasi untuk melihat keadaan saluran saat hujan,” tutur Hafiizh.

Hafiizh mengungkapkan, KKN merupakan kegiatan kolaborasi lintas bidang ilmu. Sedangkan Tim KKN terdiri dari 10 dosen dan 32 mahasiswa dari Fakultas Vokasi; Fakultas Teknik Sipil, Perencanaan, dan Kebumian (FTSPK) dan Fakultas Sains dan Analitika Data (FSAD).

Baca juga:
Mahasiswa di Surabaya Kembangkan Alat Daur Ulang Plastik Menjadi Bahan Bakar

Sementara itu, perancang dan pembuat alat ARR dan AWLR merupakan hasil kolaborasi mahasiswa Teknik elektro otomatis dan Teknik instrumentasi ITS. Jadi diharapkan dapat secara maksimal membantu para warga Desa Tambaksumur.

"Dengan adanya kedua alat tersebut diharapkan para warga mampu melakukan upaya mitigasi banjir saat hujan turun. Dalam jangka panjang akan terbentuk kesigapan warga dalam melawan banjir,” tandasnya.