Pixel Codejatimnow.com

Perayaan Maulid Nabi di Pulau Ini Bertabur Ratusan Hadiah dan Uang Puluhan Juta

Editor : Zaki Zubaidi  Reporter : Sahlul Fahmi
Warga Bawean saat membawa hadiah (angkaan) peringatan maulid nabi (Foto: Jib for jatimnow.com)
Warga Bawean saat membawa hadiah (angkaan) peringatan maulid nabi (Foto: Jib for jatimnow.com)

jatimnow.com - Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW menjadi salah satu hari yang istimewa bagi umat Islam, tak terkecuali bagi masyarakat di Pulau Bawean, Kabupaten Gresik.

Di pulau berjuluk Pulau Putri itu, peringatan Maulid Nabi berlangsung sangat meriah. Mulai dari pagi hingga sore, masyarakat berkumpul di masjid. Selain membaca selawat dan doa, acara juga diisi dengan ceramah agama.

Aktivitas itu bisa ditemui di Masjid Baitul Mu'minin, Dusun Daun Timur, Desa Daun, Kecamatan Sangkapura Pulau Bawean. Saat ke masjid warga membawa angkaan atau hadiah Maulid Nabi berupa aneka makanan, minuman, peralatan dapur hingga uang tunai yang dihias semenarik mungkin.

Mujib Arsyad, pengurus Takmir Masjid Baitul Mu'minin, Dusun Daun Timur, Desa Daun, Kecamatan Sangkapura Pulau Bawean mengatakan perayaan Maulid Nabi tahun ini ada 117 hadiah.

"Ratusan hadiah yang dibawa oleh warga itu akan ditukar satu sama lain dengan cara diundi. Tapi yang tunainya disumbangkan ke untuk masjid,” jelas Mujib Arsyad.

Tak hanya warga di kampung, warga yang berada di perantauan seperti di Malaysia, Sungapura, Brunei dan lain-lain, juga turut memeriahkan peringatan dengan cara mengirimkan uang untuk disumbangkan ke masjid.

Baca juga:
Panggung Maulid di Bangkalan Roboh Diterjang Puting Beliung

Tak heran jika saat Maulid Nabi, takmir masjid bisa mendapat sumbangan uang hingga puluhan juta rupiah.

"Untuk sumbangan tahun ini mencapai Rp40 juta. Uang itu langsung masuk kas masjid,” ucapnya.

Baca juga:
Maulid Nabi Mempererat Fraksi-fraksi DPRD Jatim Jaga Kondusifitas jelang Pemilu 2024

Mujib menambahkan, perayaan Maulid Nabi ini merupakan warisan dari nenek moyang yang telah berlangsung secara turun temurun. Karena itu tradisi ini harus dijaga agar keberadaannya tetap lestari.

“Alhamdulillah warga di sini kompak. Dari pagi sampai sore warga mengikuti acara dengan khidmat dan khusyu,” ujar Mujib.