jatimnow.com - Di Ponorogo ada daerah yang dijuluki "desa gila". Desa dengan nama unik itu adalah Desa Paringan, Kecamatan Jenangan. Julukan itu disandang sejak 10 tahun yang lalu.
"Saya dulu sedikit malu mengaku sebagai orang sini. Apalagi pada tahun 2012 diberi julukan Desa Gila,” ujar Kepala Desa Paringan, Suwendi, Senin (10/10/2022).
Dia berkisah awal stigma "desa gila" itu karena setiap bulan selalu ada warga Desa Paringan yang diantar ke rumah sakit jiwa. Entah ke RSJ Lawang Malang, RSJ Menur Surabaya maupun RSJ di Solo.
“Ada berita besar-besaran. Tahun 2012 memang ada 67 warga yang mengidap gangguan jiwa. Ada plus minusnya,” kata Wendi yang menjabat kepala desa sejak tahun 2016.
Menurutnya 2016 lalu, dia ingin mengubah citra Desa Paringan sebagai "desa gila". Dia mengklaim pada 2016 masih sekitar 67 warga yang mengidap gangguan jiwa kategori schizophrenia.
Berbagai upaya pun dilakukan untuk mengubah stigma negatif itu. Dilakukan pembinaan serta pelatihan keterampilan. Ada satu lokasi yang dikelola warga desa setempat menampung warga dengan gangguan jiwa.
Baca juga:
Laskar Kamil, Bantahan Ketua KPU Sidoarjo, Dana BOS SMK 2 PGRI Ponorogo
Dibina dengan cara membuat keterampilan anyaman dari bahan plastik dijadikan tas.
“Kami fasilitasi semuanya. Dari 67 orang sekarang turun hanya 25 orang saja,” kata Wendi.
Pelan tapi pasti, stigma "desa gila" hilang. Prestasi mulai bermunculan, baik tingkat kabupaten, provinsi maupun nasional.
Baca juga:
Tanah Longsor Tutup Akses Jalan Madiun ke Telaga Ngebel Ponorogo
Sekarang ada Puskesmas Pembantu (Pustu) Paringan yang menangani khusus pasien penderita sakit jiwa. Mereka yang sudah sembuh tetapi harus berobat difasilitasi di Pustu Paringan.
Selain itu, berbagai prestasi juga diraih Desa Pariangan. Diantaranya adalah juara II Lomba Desa dan Kelurahan Terbaik Provinsi Jawa Timur Tahun 2021.
Desa Pariangan bisa memenangi lomba berdasar penilaian dari segala bidang. Mulai dari pemerintahan, administrasi, kewilayahan, kegiatan gotong royong, swadaya/pemberdayaan masyarakat terkait UMKM, hingga inovasi-inovasi desa.