Pixel Codejatimnow.com

Universitas Ciputra Surabaya Kukuhkan 1.020 Wisudawan Program SI dan S2

Editor : Sofyan Cahyono  Reporter : Farizal Tito
Wisudawan Universitas Ciputra Surabaya.(Foto: dok. Universitas Ciputra Surabaya)
Wisudawan Universitas Ciputra Surabaya.(Foto: dok. Universitas Ciputra Surabaya)

jatimnow.com - Universitas Ciputra Surabaya mengukuhkan 1.020 wisudawan dari jenjang strata 1 semua jurusan dan pascasarjana, pada prosesi wisuda ke-15 yang dilakukan secara luring di Convention Hall Lantai 4 Ciputra World Surabaya, Jumat (14/10/2022).

Rektor Universitas Ciputra Ir. Yohannes Somawiharja, M.Sc. berpesan agar para wisudawan untuk menerapkan nilai entrepreneurship yang didapatkannya selama mengikuti pendidikan di tengah masyarakat.

"Setelah pandemi akan ada fenomena ekonomic boom, namun juga akan diikuti dengan resesi. Saya harapkan Anda semua bisa memaksimalkan Entrepreneurial Skill. Bukan hanya untuk survive, namun untuk melakukan banyak inovasi menjawab kebutuhan saat resesi," ujar Ir Yohannes.

Dia juga mengaku sangat bersyukur pada tahun ini dapat mengukuhkan ribuan wisudawan pada prosesi wisuda secara offline untuk pertama kalinya setelah pandemi.

“Hal ini disambut antusias oleh wisudawan dan orang tua. Namun demikian, tidak semua lulusan bisa mengikuti proses wisuda langsung karena kesibukan yang tidak bisa ditinggalkan. Seperti bekerja dan melanjutkan studi di luar negeri,” terangnya.

Sementara itu, salah satu lulusan perdana Food Technology Program UC Christianus Jodi Yonathan mengatakan bahwa para dosen, civitas, dan laboran mendukung mahasiswa hingga bisa. Selain itu, pendampingan dirasakannya sampai dirinya berhasil memperoleh beasiswa studi lanjut.

“Sejak semester I, mahasiswa didorong untuk melakukan penelitian bahkan diberikan kesempatan untuk mengikuti research,” imbuhnya.

Baca juga:
Dokter Muda Angkatan Pertama FK UC Surabaya Siap Mengabdi di Indonesia Timur

Pada 2019, Joddy bersama tim berkesempatan mempresentasikan hasil penelitian di Nepal. Mereka memaparkan tentang daun kelor dan tepung biji nangka yang dapat meningkatkan kualitas bakso ayam afkir atau ayam petelur yang sudah tidak produktif. Rasanya dinilai lebih enak dan mengandung antioksidan tinggi.

“Selama 4 tahun berkuliah ini saya sudah membuat 5 jurnal termasuk skripsi. Sekarang saya lanjut studi S-2 di Jepang dengan beasiswa,” terangnya.

Sedangkan Natasya Teonata, peraih IPK 3,95 di Jurusan Food Teknology mengaku selama kuliah berhasil lolos pada seleksi program Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA) Kemendikbud Ristek. Student exchange tersebut dengan tujuan ke Kyungpook National University, Korea Selatan.

Baca juga:
Adaptif Terhadap Tantangan Zaman untuk Pendidikan Indonesia

Setelah wisuda, dirinya juga berencana untuk menekuni bisnisnya sembari melanjutkan studinya.

“Dari kecil saya memang tertarik di bidang pangan. Sehingga selama kuliah saya menghabiskan waktunya untuk melakukan bereksperimen di laboratorium dan melakukan berbagai percobaan. Termasuk mengembangkan produk baru,” tutur Natasya.