Pixel Codejatimnow.com

Semen Indonesia Resmi Merilis Sustainability Framework

Editor : Sofyan Cahyono  
Semen Indonesia Resmi Merilis Sustainability Framework.(Foto: Dok. Semen Indonesia)
Semen Indonesia Resmi Merilis Sustainability Framework.(Foto: Dok. Semen Indonesia)

jatimnow.com – PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) resmi merilis Sustainability Framework sebagai langkah mendukung visi dan sustainability strategy perseroan, untuk terus berinovasi menciptakan produk dan solusi dengan memperhatikan aspek keberlanjutan. Hal ini sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs 2030) yang dicanangkan pemerintah.

Sustainability Framework merupakan dokumen pendukung yang akan menjadi acuan dalam hal rencana korporasi untuk mendapatkan Sustainability Linked Loan atau instrumen keuangan berkelanjutan lainnya. Hal itu akan dibutuhkan perusahaan dalam menerapkan aspek ESG dalam seluruh mata rantai serta operasional perusahaan.

Sustainability Framework SIG disusun bekerja sama dengan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, Mandiri Securities Pte. Ltd dan PT Bank HSBC Indonesia sebagai Sustainability Coordinator. Serta telah mendapatkan Second Party Opinion dari Sustainalytics, sebuah perusahaan yang diakui di seluruh dunia sebagai penyedia riset ESG, ratings, dan data.

Peluncuran Sustainability Framework SIG ditandai dengan penyerahan dokumen Sustainability Framework secara simbolis oleh Direktur Corporate Banking Bank Mandiri Susana Indah Kris Indriati, dan Presiden Direktur PT Bank HSBC Indonesia Francois de Maricourt kepada Direktur Utama SIG Donny Arsal di Ruang Pleno Kantor Pusat SIG, Jakarta, Jumat (14/10).

Direktur Utama SIG Donny Arsal mengatakan, peluncuran Sustainability Framework merupakan langkah awal dalam mendukung misi perusahaan guna menciptakan perlindungan lingkungan dan tanggung jawab sosial yang berkelanjutan. SIG fokus mengembangkan inovasi untuk menjawab tantangan di bidang building material dan memberikan solusi kepada stakeholders.

“SIG telah menetapkan Sustainability Framework dengan fokus pada penurunan emisi karbon secara bertahap dengan target 520 kg CO2/ton semen dan stretch target 493 kg CO2/ton semen pada 2032. Penetapan target penurunan emisi karbon tersebut akan dilakukan dengan pengurangan clinker factor, peningkatan substitusi panas dari bahan bakar alternatif, dan optimalisasi konsumsi energi termal spesifik. Inisiatif penurunan emisi karbon tersebut juga akan berdampak positif pada cost efficiency sehingga meningkatkan profitabilitas Perusahaan,” ungkap Donny Arsal dalam siarana pers yang diterima redaksi.

Direktur Corporate Banking Bank Mandiri Susana Indah Kris Indriati mengungkapkan, penyusunan Sustainability Framework merupakan wujud komitmen perusahaan untuk mendukung tren ekosistem hijau secara konsisten.

Baca juga:
Rumah BUMN SIG di Rembang Cetak Lonjakan Penjualan Hampers Sebesar 30 Persen

"Sustainability Framework yang dirilis SIG merupakan salah satu bentuk nyata sinergi dan keseriusan BUMN selaku pelaku industri dan pemerintah dalam komitmen mendukung pembangunan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan dan sustainable development," ujar Susana Indah Kris Indriati.

Adapun hingga kuartal II 2022, Bank Mandiri telah berkontribusi 20,7 persen dari total kredit hijau di Tanah Air. Ke depan, bank berkode emiten BMRI ini berkomitmen untuk terus berinovasi mengembangkan berbagai produk berkelanjutan sesuai best practices untuk mendukung nasabah maupun pelaku industri menuju perekonomian yang berkelanjutan.

Sementara itu, Presiden Direktur PT Bank HSBC Indonesia Francois de Maricourt turut bangga dapat terlibat dalam merencanakan transisi untuk mengurangi emisi karbon serta menerapkan prinsip ESG di perusahaan dengan meluncurkan Sustainability Framework.

Baca juga:
SIG Resmikan Batching Plant di Subang Jabar, Perluas Pasar Beton Siap Pakai

“Sebagai bank internasional yang memiliki sejarah panjang di Asia dan Indonesia, kami berkomitmen untuk
mendukung nasabah untuk mulai bertransisi menuju perekonomian yang rendah karbon dan berkelanjutan," kata Francois de Maricourt.

Sustainability Framework mencakup salah satunya. Namun tidak terbatas pada strategi pelaksanaan ESG, tata kelola ESG, dan Key Performance Indicator yang digunakan, dalam hal ini Emisi Karbon Scope 1 beserta Sustainability Performance Targets (“SPT”). Salah satu langkah konkret yang dilakukan SIG dalam mendukung misi perusahaan adalah dengan menerapkan
strategi penurunan Emisi Karbon Scope 1 jangka panjang. SIG telah menetapkan Emisi Karbon Scope 1 pada 2019 sebagai basis awal (baseline).

SIG juga telah menunjuk Kantor Akuntan Publik Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan (anggota jaringan Firma PwC) untuk pelaksanakan perikatan keyakinan terbatas (limited assurance) dan mendapatkan kesimpulan. Informasi Emisi Karbon Scope 1 2019 telah dipersiapkan, dalam semua hal yang material, sesuai dengan kriteria pelaporan.