jatimnow.com - Sejumlah perahu penyeberangan di Kabupaten Tulungagung tidak beroperasi hari ini, Senin (17/10/2022). Debit air di Sungai Brantas sangat tinggi sehingga menutup dermaga perahu penyeberangan. Kondisi ini membuat jasa penyeberangan yang menghubungkan antara wilayah Tulungagung dan Blitar terhenti. Mereka baru kembali beroperasi saat debit air sudah normal dan dermaga bisa digunakan.
Salah seorang kru di perahu penyeberangan Suwandi mengatakan, air di Sungai Brantas sudah meluap sejak pukul 06.00 WIB. Sebelumnya mereka telah menerima pemberitahuan dari Dinas Perhubungan setempat terkait kondisi ini. Para pemilik perahu penyeberangan diminta untuk tidak beroperasi sementara karena debit air yang sangat tinggi dan berbahaya.
"Kami sudah mendapatkan imbauan dari petugas Dinas Perhubungan agar tidak beroperasi jika kondisi tidak memungkinkan," ujarnya.
Tingginya debit air sungai disebabkan dibukanya pintu waduk di wilayah Blitar. Beberapa waduk membuka pintu air setelah ketinggiannya mencapai batas yang telah ditentukan. Jika tidak dibuka, dikhawatirkan akan membahayakan penduduk sekitar. Luapan Sungai Brantas merupakan yang terparah. Sebelumnya, air di sungai juga pernah meluap dan membuat jasa perahu penyeberangan tutup.
Baca juga:
Cabuli Anak Kecil, Pria di Tulungagung Diamankan Polisi
"Tapi tidak separah ini, ini yang paling parah dalam tahun ini," tuturnya.
Ditutupnya jasa perahu penyeberangan memaksa sejumlah warga untuk memutar hingga sejauh 5 kilometer. Salah seorang pengguna jasa perahu penyeberangan, Fatah mengaku setiap hari melewatinya. Meskipun terdapat jembatan, karyawan pabrik ini memilih menggunakan jasa perahu penyeberangan karena relatif dekat.
Baca juga:
Ibu dan Anak Hilang Diduga Terseret Arus Sungai di Tulungagung
"Kalau lewat jembatan harus memutar jauh," pungkasnya.