Pixel Codejatimnow.com

Gubernur Khofifah Tegaskan Jawa Timur Siap Hadapi Tantangan Krisis Pangan

Editor : Zaki Zubaidi  Reporter : Ni'am Kurniawan
Gubernur Khofifah saat ditemui di peringatan Hari Pangan Sedunia di JX-Internasional, Surabaya. (Foto: Ni'am Kurniawan/jatimnow.com)
Gubernur Khofifah saat ditemui di peringatan Hari Pangan Sedunia di JX-Internasional, Surabaya. (Foto: Ni'am Kurniawan/jatimnow.com)

jatimnow.com - Gubernur Khofifah Indar Parawansa menyatakan optimistis Jawa Timur siap menghadapi tantangan krisis pangan dunia. Tidak hanya itu, ia juga menegaskan bahwa Provinsi Jawa Timur bisa diandalkan sebagai lumbung pangan nasional.

Khofifah menyebut ketahanan pangan Jatim hingga saat ini dalam posisi sangat baik Bahkan ketersediaan bahan pangan Jatim dalam kondisi surplus dan menjadi tulang punggung nasional. Utamanya untuk wilayah Indonesia bagian timur.

"Insya Allah Jawa Timur tetap bisa menjadi lumbung pangan nasional. Terlebih, data BPS terus terupdate dan koordinasi dengan kepala daerah juga terus kita lakukan,” tegas Gubernur Khofifah dalam keterangan resmi yang diterima jatimnow.com, Kamis (20/10/2022).

Berdasarkan data BPS tahun 2020 dan 2021 Jatim menjadi provinsi penghasil padi tertinggi nasional. Produksi padi Jatim di tahun 2021 mencapai 9,94 juta ton gabah kering giling (GKG).

"Mudah-mudahan di tahun 2022 ini, produksi padi di Jatim masih tertinggi di Indonesia.Terima kasih kami sampaikan pada petani dan peternak atas kerja kerasnya maka hasil produksi pangan kita sangat signifikan," ungkapnya.

Khofifah menambahkan, selain sektor pertanian, produksi daging sapi di Jawa Timur juga menjadi yang tertinggi se-Indonesia. Dengan populasi sapi mencapai 5,1 juta ekor. Termasuk produksi ikan tuna di Jatim juga tercatat sebagai tertinggi nasional.

Baca juga:
Apel Terakhir, Khofifah Minta Tetap Jaga Sinergitas: Sampaikan Terima Kasih Saya

"Betapa penting menjaga ketahanan pangan. Bahkan menurut saya kita sudah waktunya masuk ke kedaulatan pangan. Maka menjaga produktivitas pangan harus maksimal kita upayakan,” tegasnya.

Untuk itu, sejalan dengan tema Hari Pangan Sedunia ke-42 tahun ini yaitu ‘Leave No One Behind, Better Production, Better Nutrition, Better Environment, and Better Life' Gubernur Khofifah mengajak kepada warga Jatim untuk memaknai faktor Better Production.

Menurutnya, capaian better production diperlukan dorongan di sektor pertanian untuk semakin meningkatkan performa dan produktivitasnya di wilayahnya masing-masing. Sedangkan di Jatim, kondisinya adalah hasil panen petani masih bisa dimaksimalkan bahkan dengan kualitas padi premium lagi terpenuhinya alat mesin pertanian (Alsintan) canggih.

Baca juga:
Catatan Kinerja Khofifah di Mata Ketua Fraksi Gerindra DPRD Jatim

Untuk itu, Gubernur Khofifah memberikan solusi khusus dengan pemberian grace period dalam kredit usaha rakyat (KUR) yang dikhususkan untuk pengadaan Alsintan petani.

"Kalau ada sektor yang bisa mendapat KUR dengan grace period selama empat tahun, maka sektor pangan terutama padi juga diharapkan bisa mendapatkan kesempatan yang sama," tuturnya.