Pixel Codejatimnow.com

Jajanan Khas Jatim Diekspor ke Singapura, Pelaku UMKM: Harapannya Semakin Sering

Editor : Arina Pramudita  Reporter : Ni'am Kurniawan
Gubernur Khofifah melepas produk UMKM Jatim melalui Test Market UMKM Goes to Singapura. (Foto: Humas Pemprov Jatim/jatimnow.com)
Gubernur Khofifah melepas produk UMKM Jatim melalui Test Market UMKM Goes to Singapura. (Foto: Humas Pemprov Jatim/jatimnow.com)

jatimnow.com - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa melepas ekspor UMKM asal Jatim berupa produk olahan pangan melalui Test Market UMKM Goes to Singapura.

Upaya ini dilakukan untuk ekspansi produk UMKM Jatim go global atau menembus pasar internasional.

Pelepasan dilakukan di halaman Jatim International Expo (JIE) Jalan Ahmad Yani, Surabaya, kepada kurir ekspedisi yang disaksikan Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jendral Bea dan Cukai Jawa Timur I Padmoyo Tri Wikanto, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia serta Kepala BPS Jatim.

"Kontribusi UMKM kita sudah mencapai 57,81% terhadap PDRB Jatim. Kalau pasar ekspornya makin terbuka maka tentu UMKM kita bisa bergerak lebih masif lagi. Jadi test market ini merupakan langkah awal untuk membawa UMKM Jatim ke level yang lebih mendunia," ungkap Gubernur Khofifah dalam keterangan resminya, Kamis (20/10/2022).

Ada delapan produk UMKM yang dikirim dari berbagai wilayah di Jatim. Di antaranya keripik kelapa panggang dari Kabupaten Pacitan, olahan snack coklat tempe dari Kabupaten Magetan, keripik jamur dari Kabupaten Pasuruan, hingga brownies kering tempe dari Kabupaten Ngawi.

Selain itu dikirim pula produk olahan brownies kering dari Kabupaten Tuban, jamur tiram krispi dari Kabupaten Malang, olahan bawang merah dari Kabupaten Nganjuk dan brownies ketan cruncy dari Kabupaten Sidoarjo. Masing-masing pelaku UMKM, diberi kesempatan untuk mengirimkan lima pack produknya.

Jajanan asal Jatim diekspor ke Singapura melalui program Test Market.Jajanan asal Jatim diekspor ke Singapura melalui program Test Market.

"Jadi Ekspor Test Market ini bertujuan juga untuk mengetahui bagaimana potensi produk pangan olahan yang dihasilkan UMKM kita ketika masuk pasar negara lain, tentu harapannya mendapatkan respon positif dan bisa diterima oleh buyer,” jelas Khofifah.

Baca juga:
UMKM Disabilitas Sidoarjo Pasarkan Aneka Produk Bernilai Ekonomi

Sasaran dari ekspansi ini adalah retail market di Singapura. Khofifah menegaskan bahwa tidak semua produk bisa dikirim melalui Ekspor Test Market karena Pemprov Jatim telah melakukan seleksi dengan beberapa persyaratan bagi setiap pelaku UMKM yang berminat untuk mengikuti program tersebut.

Persyaratan itu di antaranya telah memiliki NPWP, NIB, sertifikat BPOM, ataupun sertifikat PIRT serta sertifikat halal. Selain itu, bentuk, kemasan dan ketahanan produk juga masuk dalam persyaratan.

"Ini adalah upaya Pemprov Jatim agar UMKM bisa go global. Namun, tentu itu semua sangat bergantung pada kreativitas dan inovasi serta semangat para pelaku UMKM," katanya.

Sementara itu, salah satu pelaku ekspor UMKM asal Sidoarjo yaitu Arso dari CV. Bolu Ketan Mendut menyampaikan rasa terima kasihnya atas perhatian yang diberikan oleh Pemprov Jatim, utamanya pemberian fasilitas Test Market.

Baca juga:
Aneka Produk Unik Hadir dalam Banyuwangi Art Week, Busana hingga Kuliner Ada

"Karena semua ini dibiayai oleh Pemprov Jatim, tentu kami sangat senang karena bisa mendapat kesempatan Go Internasional," ungkapnya.

Arso menyebut bahwa produk Brownies Keripik Ketan telah beberapa kali dikirim ke mancanegara seperti Hongkong, Australia dan Turki. Pasar di Singapura merupakan yang pertama kali baginya. Ia amat senang mendapat fasilitas perluasan market dari pemerintah.

"Harapannya, semakin sering dilakukan Test Market, sehingga memberi kesempatan bagi pelaku UMKM lainnya yang ada di daerah untuk Go International," jelasnya.