Pixel Codejatimnow.com

UMKM Disabilitas Sidoarjo Pasarkan Aneka Produk Bernilai Ekonomi

Editor : Endang Pergiwati  Reporter : Ahaddiini HM
Aneka produk UMKM Disabilitas Sidoarjo. (Foto: Ahaddiini HM/jatimnow.com).
Aneka produk UMKM Disabilitas Sidoarjo. (Foto: Ahaddiini HM/jatimnow.com).

jatimnow.com - Kaum disabilitas bukan lagi menjadi kelompok yang tidak produktif. Sebaliknya, kaum disabilitas kini banyak yang memiliki produk dan karya bernilai ekonomi, seperti mereka yang tergabung dalam kelompok UMKM Disabilitas Sidoarjo ini memiliki beraneka produk layak jual.

"Anggota kami bisa bikin produk UMKM seperti produk makanan-minuman, juga handycraft," tutur Siti Aisyah (43), koordinator UMKM Disabilitas Sidoarjo.

UMKM Disabilitas Sidoarjo ini sendiri terdiri dari para anggota Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia (HWDI), Persatuan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI), Persatuan Penyandang Cacat Mandiri (PPCM) dan Koperasi Jasa Syariah Disabilitas Indonesia (KOPSYA) Kabupaten Sidoarjo.

"UMKM Disabilitas Sidoarjo ini terbentuk tahun 2023 dari keanggotaan HWDI, PPDI, PPCM dan KOPSYA Kabupaten Sidoarjo dengan keanggotaan yang tersebar di berbagai Kecamatan yang ada di Sidoarjo," ungkapnya, saat mengikuti gelar pameran UMKM di area GOR Delta Sidoarjo, Sabtu malam (16/9/2023).

Sebagai pelopor dan pembina, Aisyah mengungkapkan, dirinya melihat banyak anggotanya yang memiliki produk UMKM seperti produk makanan-minuman juga handycraft. Dirinya pun mencetuskan kepada beberapa lintas organisasi disabilitas Sidoarjo supaya membentuk wadah UMKM yang bisa meningkatkan pendapatan.

Meski para anggota memiliki beragam kekurangan, namun hal itu tidak dipandang sebagai masalah.

"UMKM Disabilitas Sidoarjo punya ragam disabilitas beda, seperti tuna netra, tuna daksa, tuna rungu, celebral palsy dan sekarang kita juga menggandeng orangtua anak-anak yang berkebutuhan khusus," terang Aisyah.

Produk dari kelompok ini cukup beragam seperti keripik pisang, keripik mbote, pastel, kue kering, macam minuman serta handy craft seperti produk jahitan, sulam pita, rajut, bros dan produk perca seperti membuat sarung bantal, taplak meja dan tempat tisu.

Baca juga:
Titik Indrawati Sukses Berbisnis karena Ingin Angkat Derajat Keluarga

Tidak hanya itu saja, Aisyah menyampaikan pula, khusus tuna netra juga mempunyai produk batik Sibori.

"Pembuatan batik Sibori baru dimulai oleh tuna netra kemarin ini. Cara mengarahkannya adalah dengan kasih pemahaman dan petunjuk arah dengan gerakan. Bahan-bahannya disebutkan dan diraba, tangannya diarahkan seperti gerakan cara mengikat kain untuk sibori misalnya," pungkasnya.

Proses produksi dikerjakan di rumah masing-masing dengan sistem pre-order. Agenda pertemuan anggota digelar 2 bulan sekali sebagai usaha bertukar ilmu. Selain itu juga pertemuan dalam rangka pembinaan persiapan event di waktu yang ditentukan dan disepakati sebelumnya.

Sejak berdiri 20 Mei 2023, kelompok ini telah mengikuti beberapa event pameran UMKM.

Baca juga:
Penyintas ODGJ Malang Bangkit lewat UMKM, Siap Bersaing di Pasar Online

Namun usaha gigih yang dilakukan hingga pencapaian saat ini, bukannya tanpa kendala. Dewi Sekar Pandansari (59) seorang tuna netra sebagai koordinator Divisi Kewirausahaan mengungkapkan salah satu kendala yang dialami, perijinan usaha dan sertifikasi halal dari beragam produk hingga kini masih diupayakan.

Selain itu, dirinya mengaku membutuhkan arahan terkait pengurusan PIRT, permodalan, serta program pemerintah lainnya terkait pengembangan UMKM di wilayah Sidoarjo

Pihaknya berharap UMKM Disabilitas Sidoarjo akan menjadi wadah organisasi ini dapat mengembangkan potensi, membesarkan hati dan menyejahterahkan para anggota, melalui kerjasama berbagai lembaga pemerintah serta pihak lainnya.