Pixel Codejatimnow.com

Warga Ngebel Ponorogo Tanpa Listrik PLN Akibat Tanah Longsor

Editor : Sofyan Cahyono  Reporter : Mita Kusuma
Belajar dengan lampu teplok.(Foto: Patria for jatimnow.com)
Belajar dengan lampu teplok.(Foto: Patria for jatimnow.com)

jatimnow.com - Warga Kecamatan Ngebel, Ponorogo, hidup dalam kegelapan. Sudah 3 hari, mereka tanpa penerangan listrik PLN saat malam. Ini sebagai dampak tanah longsor yang terjadi.

Salah satu yang terdampak adalah warga di Desa Wagir Lor, Kecamatan Ngebel. Kegelapan selalu menyelimuti setelah terjadinya longsor hingga memutus kabel listrik PLN.

Warga memilih menggunakan penerangan seadaan saat beraktivitas di dalam rumah. Dengan kondisi mati lampu tersebut, warga hanya pasrah dan menunggu aliran listrik kembali normal.

Seperti dialami warga Desa Wagir Lor Slamet Riyadi. Ia dengan telaten mendampingi anaknya belajar dengan mengandalkan lampu teplok. Terkadang terdengar keluhan dari sang anak karena terlalu gelap.

Baca juga:
Bupati Ponorogo Batalkan Uji Coba Jalan Searah di Segi 8 Emas, Sebabnya?

“Sudah 3 hari seperti ini. Kalau malam belajarnya juga terbatas. Ya mau gimana lagi,” ujar Slamet Riyadi, Senin (24/10/2022).

Selain belajar yang terbatas, komunikasi juga terganggu. Pasalnya sinyal telekomunisi tidak ada setelah longsor terjadi pada Jumat pekan lalu.

Baca juga:
Mitos Gunung Pegat Ponorogo, Calon Pengantin Ada yang Berani Melanggar?

Data terbaru yang di himpun, setidaknya ada 22 titik longsor di Kecamatan Ngebel. Sedangkan di Desa Wagir Lor ada 15 titik longsor yang salah satunya merusak bangunan rumah warga. Peristiwa tanah longsor turut memutus kabel listrik PLN dan membuat Kecamatan Ngebel harus hidup dalam gelap tiap malamnya.