jatimnow.com - Muhammad Salim (45), pencuri kabel pengantar informasi perlintasan kereta api di Surabaya hanya bisa merengek minta ampun dan memohon maaf kepada masyarakat atas perbuatannya.
Dia juga mengaku sempat mengancam warga yang merekam saat dirinya membawa kabur kabel milik PT KAI Daop 8 yang dicurinya. Dia berdalih, ancaman itu ia keluarkan hanya untuk menakut-nakuti.
"Ampun, saya mohon maaf. Saya minta maaf kepada seluruh warga Indonesia. Saya minta maaf kepada bapak semua," ucap Salim di Mapolsek Wonocolo, Selasa (25/10/2022).
"Saya mengaku khilaf. Sebenarnya saat itu takut ada yang merekam. Saya minta maaf pak," sesal Salim.
Sementara Kapolsek Wonocolo, AKP Bayu Halim mengatakan, pelaku ditangkap timnya bersama Unit Jatanras Satrekstim Polrestabes Surabaya pada Senin (24/10/2022) malam.
Pelaku ditangkap sekitar pukul 21.00 WIB saat tidur lelap di rumahnya Jalan Tambak Dalam Utama Gang Buntu, Surabaya.
Pelaku dan kabel PT KAI yang dicurinya dibeber di Mapolsek Wonocolo
"Saat kami amankan, yang bersangkutan sedang tertidur lelap. Lalu kami tangkap tanpa ada perlawanan," jelas Bayu.
Baca juga:
Waspada Aksi Pencurian Kabel PLN Kembali Terjadi di Tulungagung
Mantan Kasatlantas Polres Lumajang itu mengaku tidak mudah menemukan keberadaan pelaku. Sebab usai aksinya viral, pelaku yang merupakan residivis itu kabur ke Sampang, Madura.
"Sementara hasil penyidikan, dia mulai beraksi sejak dua bulan belakangan. Sebelum membawa kabel itu, dia butuh waktu tiga hari untuk memotong kabel sebelum hendak diangkut motor. TKP-nya banyak, karena pekerjaannya rombeng (besi tua) dan masyarakat sering melihat," tegas Bayu.
Selain beraksi di Frontage Road Jalan Ahmad Yani sisi Siwalankerto pelaku juga pernah beraksi di wilayah Tandes. Namun saat di Tandes, dia mencuri kabel milik Telkom.
Terpisah, Humas PT KAI Daop 8 Surabaya, Luqman menyatakan bahwa aksi pencurian kabel yang dilakukan pelaku dapat berakibat fatal dan mengancam keselamatan perjalanan kereta api.
Baca juga:
Komplotan Pencuri Kabel Tembaga di Hi-Tech Mall Surabaya Dibekuk
Katanya, kabel tersebut sangat penting karena berfungsi sebagai komunikasi ke pos penjaga palang pintu perlintasan kereta, bila ada kereta api melintas.
"Dampaknya membahayakan keselamatan KAI, karena dapat memutus komunikasi dari Stasiun Wonokromo ke Waru. Ketika kereta lewat, selalu ada pemberitahuan. Akibat perbuatan bapak ini, komunikasi antar pos terganggu," terang Luqman.