jatimnow.com - Banjir bercampur limbah Pabrik Gula (PG) Mojopanggoong di Desa Sidorejo, Kecamatan Kauman, Kabupaten Tulungagung menjadi atensi Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.
Khofifah mengintruksikan Badan Koordinasi Wilayah (Bakrowil) I Madiun meninjau pemukiman warga yang terdampak. Hal itu dilakukan untuk mengetahui kondisi di lokasi.
Kabid Sarana dan Prasarana Bakorwil I Madiun, Bambang Eko mengatakan, Bakorwil I Madiun merupakan perpanjangan tangan dari Gubernur Jatim yang menaungi 10 wilayah, termasuk Tulungagung.
Kondisi terkait banjir bercampur limbah di Desa Sidorejo itu akan dilaporkan ke Pemprov Jatim setelah dilakukan peninjauan.
"Besok dari DLH Pemprov Jatim akan melakukan evaluasi secara teknis, setelah kami melaporkan hasil tinjauan di lapangan. Selain itu, juga akan segera diadakan pertemuan dengan warga yang terdampak banjir bercampur limbah," ujar Bambang, Kamis (27/10/2022).
Menurut Bambang, banjir yang terjadi di Desa Sidorejo memang tidak dipungkiri tercampur limbah dari PG Modjopanggoong. Hal itu disebabkan intensitas hujan yang tinggi, sedangkan aliran sungai tidak dapat menampung air, sehingga meluber ke pemukiman warga.
Baca juga:
Tim Pemeliharaan Banjir Kanal Lamongan Susuri Gorong-gorong Kali Dapur
Bakorwil telah bertemu dengan pihak pabrik untuk membahas masalah tersebut. Terdapat tiga rencana dari PG Modjopanggoong yang akan dilakukan, yaitu memberikan sembako kepada warga terdampak, memperbaiki sistem instalasi pengelolaan air limbah (IPAL) dan segera mebersihkan sedimen di Sungai Song.
"Sedimen di Sungai Song itu cukup tinggi, akhirnya jika terjadi hujan sungai tidak mampu menampung air lagi," paparnya.
Disinggung soal kondisi banjir yang bercampur limbah, Bambang mengungkapkan, limbah dari PG Modjopanggung yang bercampur banjir itu limbah yang baru saja selesai diolah. Sehingga air limbah yang keluar masih hangat dan mengeluarkan bau menyegat.
Baca juga:
2 Jam Diguyur Hujan, Kota Kediri Terendam Banjir
"Sebenarnya limbah itu sudah diolah, tetapi memang memberikan dampak kepada masyarakat," pungkasnya.
Sebelumnya, ratusan warga di Desa Sidorejo mengeluhkan banjir yang bercampur limbah mengepung pemukiman warga. Bahkan air limbah yang keluar juga mengeluarkan aroma tidak sedap, berwarna hitam serta mengeluarkan asap. Akibatnya, banyak aktivitas warga yang terganggu, serta beberapa warga mengalami gatal-gatal.