Pixel Code jatimnow.com

ATM Bank Mandiri di Sidoarjo Dibobol, Ini yang Dibawa Pelaku

Editor : Rochman Arief   Reporter : Zainul Fajar
Mesin ATM Mandiri yang dipasang police line setelah dibobol pelaku. (foto: Zainul Fajar/jatimnow.com)
Mesin ATM Mandiri yang dipasang police line setelah dibobol pelaku. (foto: Zainul Fajar/jatimnow.com)

jatimnow.com - Upaya pembobolan mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM) menghantui Sidoarjo. Insiden pembobolan mesin ATM tersebut terjadi di kawasan Industri Jalan Muncul, Keboan Sikep, Kecamatan Gedangan, Sidoarjo.

Kejadian tersebut pertama kali diketahui dan dilaporkan oleh petugas jasa perawatan mesin ATM Sabtu (29/10/2022) pagi.

Salah seorang warga, Hari (40) mengatakan bahwa sejak siang hingga sore pihak kepolisian terlihat sedang melakukan olah TKP.

"Iya mas tadi ada beberapa polisi datang. Pada saat warga tanya, katanya sedang melakukan olah TKP dan memasang police line," kata Hari.

Lebih jauh, ia memaparkan jika upaya pembobolan mesin ATM Bank Mandiri diduga dilakukan oleh pelaku Sabtu dini hari.

Dari informasi yang diperoleh, pelaku diduga menutup akses kamera CCTV menggunakan kantong plastik warna gelap.

Baca juga:
5 Kesalahan Umum Saat Mengajukan KPR dan Cara Menghindarinya

Selain itu, pihak jasa perawatan ATM dan kepolisian yang telah melakukan olah TKP siang hingga sore menyimpulkan bahwa uang yang ada dalam mesin ATM Mandiri tersebut aman. Pelaku hanya merusak pintu mesin ATM dan gagal membuka brankas di dalam mesin.

Sementara itu, Kapolsek Gedangan Kompol Samsul Hadi saat dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut.

"Iya betul (upaya pembobolan ATM), untuk data lengkapnya tanya ke Humas Polresta Sidoarjo," kata Kapolsek Gedangan.

Baca juga:
Kuartal III Kinclong! Bank Mandiri Makin Mantap Jadi Lokomotif Ekonomi

Sementara itu, hingga kini Kasi Humas Polresta Sidoarjo Iptu Tri Novi Handono saat dihubungi belum kunjung memberi keterangan.

 

PDIP Minta Pemerintah Untuk Tidak Mengobral Gelar Pahlawan
Politik

PDIP Minta Pemerintah Untuk Tidak Mengobral Gelar Pahlawan

PDIP mendengar dan menerima banyak masukan krusial dari civil society dan kalangan akademisi (perguruan tinggi). Masukan tersebut berpusat pada catatan kelam sejarah, khususnya terkait dugaan pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) di masa lalu.